Advertisement
Awal April, Lion Air Buka Penerbangan Samarinda-Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Di tengah tren travelling era sekarang, Samarinda memosisikan sebagai gerbang baru menuju Kalimantan Timur. Mulai 5 April 2019, Lion Air menyediakan penerbangan langsung dari Samarinda menuju Jogja.
Secara geografis wilayah yang dibelah oleh Sungai Mahakam tersebut telah dikenal sebagai kota tujuan untuk eksplorasi menuju ke berbagai kawasan Kaltim. Samarinda menyuguhkan kekhasan yang menguatkan menjadi salah satu tempat berlibur, seperti ikan pesut, sarung Samarinda, amplang, Islamic Center, air terjun Tanah Merah, air terjun Pinang Seribu, pantai, kuliner dan kekhasan lainnya.
Advertisement
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan setelah menghabiskan waktu di Samarinda, saatnya menuju Yogyakarta. "Kota Jogja menjadi salah satu destinasi istimewa di kalangan travelers, begitu kental dengan wisata pendidikan, budaya, religi dan pusat seni hingga keramahan masyarakat yang mendunia. Tak heran bila dikenal Jogja Never Ending Asia," ujar dia dalam keterangan resminya, Rabu (27/3).
Menurutnya, kedua destinasi itulah yang menanti untuk dikunjungi yang menawarkan pengalaman yang semakin tak terlupakan terutama kalangan turis milenial. Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group memudahkan perjalanan dengan membuka penerbangan langsung Samarinda menuju Yogyakarta mulai 5 April 2019.
Penerbangan bernomor JT-869 yang berangkat dari Bandar Udara Internasional Aji Pangerang Tumenggung Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur (SRI) pukul 11.10 WITA dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Adisutjipto, Jogja (JOG) pukul 12.20 WIB.
Rute sebaliknya, Lion Air nomor JT-868 akan mengudara dari Jogja pukul 13.10 WIB dan memiliki jadwal kedatangan pada 16.00 WITA di Samarinda. Layanan penerbangan nonstop ini memiliki frekuensi satu kali setiap hari.
Pembukaan rute baru dengan pilihan jadwal terbaik yang dilayani secara langsung Samarinda dan Jogja merupakan kelanjutan dari kesuksesan rute Lion Air sebelumnya yang menghubungkan Jawa ke Kalimantan, di mana rata-rata permintaan traveling di kedua provinsi menunjukkan angka positif. "Hadirnya layanan terbaru domesitk ini diyakini bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat untuk berwisata atau bisnis sejalan mewujudkan mimpi pelancong menjelajahi secara mudah di Indonesia melalui Jogja dan Samarinda," tutur dia.
Danang menjelaskan Lion Air hadir di rute ini adalah bagian langkah strategis guna meningkatkan minat jalan-jalan turis di Yogyakarta dan Samarinda. Dalam mendukung upaya itu, Lion Air akan memberikan pilihan kenyamanan tersendiri dan layanan terbaik selama perjalanan, travelers berkesempatan menambah pengalaman terbang dengan pesawat terbaru Boeing 737-900ER (215 kursi kelas ekonomi) dan Boeing 737-800NG (189 kursi kelas ekonomi).
Jaringan Samarinda ke Jogja pergi pulang (PP) diharapkan mampu memberikan keuntungan bagi wisatawan mancanegara (wisman), wisawatan nusantara (wisnus) dan pebisnis dalam bepergian. Dari berbagai kota dapat singgah terlebih dahulu (transit) atau dengan menghabiskan waktu di Yogyakarta, kemudian bisa meneruskan perjalanan ke Samarinda.
Demikian juga bagi wisatawan dan pebisnis yang sudah menyelesaikan agenda di Samarinda bisa terbang ke Yogyakarta sekaligus nantinya mudah mendapatkan opsi penerbangan lanjutan (connecting flight) menuju kota tujuan popular Lion Air Group.
Lion Air menawarkan konektivitas perjalanan terbaik melalui Bandar Udara Internasional Adisutjipto bersama kota penghubung lainnya, antara lain ke Bandung, Balikpapan, Banjarmasin, Medan, Padang, Pekanbaru, Batam, Jambi, Palembang, Lampung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Lombok, Kupang, Makassar, Kendari, Palu, Manado, Ambon, Ternate, Sorong, Jayapura, Merauke dan destinasi yang lain.
Lion Air senantiasa mendukung dalam menyediakan akses Pulau Jawa, khususnya Jogja dan Kalimantan Timur, sesuai konsep Komponen Daerah Tujuan Wisata 3A, yaitu khusus aksebilitas (access). Ketersediaan pilihan penerbangan dapat mempercepat koneksi antardestinasi, sehingga berdampak dalam menggeliatkan wisata dan perekonomian ke daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Jadwal Bus Malioboro ke Parangtritis Kamis 18 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Merger Pelita Air dan Garuda, Begini Tanggapan CEO Danantara
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
Advertisement
Advertisement