Advertisement
Penyesuaian Tarif Jasa Pengiriman Belum Berefek

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Penyesuaian tarif pengiriman barang oleh perusahaan jasa pengiriman PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) pada Kamis (21/3) yang lalu belum terlihat bagaimana dampaknya.
“Belum terlihat karena kan baru sepekan [penyesuaian tarif]. Memang akan ada evaluasi pekan depan, ada rapat untuk regional DIY Jateng,” kata Kepala Cabang JNE Jogja, Adi Subagyo, kepada Harian Jogja, Jumat (29/3).
Advertisement
Lebih lanjut dijelaskannya penyesuaian tarif ini melihat kondisi yang dinamis, perubahan-perubahan variabel biaya pengiriman sehingga dapat menyesuaikan, yang sebelumnya telah dilakukan jasa ekspedisi lainnya.
Meski begitu diungkapkannya penyesuaian ini bukan berarti tarif naik saja, tetapi ada beberapa layanan yang justru turun tarifnya. Dicontohkannya untuk tarif yang mengalami kenaikan yaitu tarif premium untuk pengiriman ke Jakarta yang semula Rp30.000 menjadi Rp38.000. Sementara untuk reguler turun, yang semula Rp19.000 menjadi Rp16.000.
“Ini kami sudah mengolah berbulan-bulan kira-kira bisa tambal sulam dimana kalau pengiriman intensitas banyak, frekuensi sering, volume besar kami usahakkan tidak naik,” ucapnya.
Penyesuaian tarif pengiriman atau ongkir JNE kali ini, baik kenaikan maupun penurunan secara nasional di semua produk layanan, yang akan berlaku rata–rata sekitar 19%.
Saat ditanya ada kekhawatiran JNE dengan tarif ini bisa mengurangi minat konsumen melakukan pengiriman barang melalui JNE, ia mengungkapkan dalam mengemban amanah pengiriman paket seluruh pelanggan, faktor kualitas pelayanan adalah yang utama bagi JNE. Karena itu, penyesuaian tarif ini untuk meningkatkan pelayanan.
Salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pembuatan boneka rajut, Nurlaini mengatakan penyesuaian tarif ini belum begitu terasa dampaknya. Sebab tidak seluruh tarif naik, namun ada yang turun.
“Kalau saya tidak begitu pengaruh. Ongkir [Ongkos kirim] ditanggung pembeli, jadi mungkin pertimbangan tersendiri bagi pembelinya, tetapi sejauh ini masih aman,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Penyuluh KUA Sewon Launching Program Pemberantasan Buta Huruf Al-Quran
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
- Kadin: Renovasi 500 Rumah Layak Huni Ditarget Selesai April 2025
- Bahlil Minta SPBU Swasta Kolaborasi dengan Pertamina Terkait Stok
- Dukung Ekonomi Nasional, BI Rate Dipangkas Jadi 4,75 Persen
- BI Yakin Ekonomi RI 2025 Tumbuh di Atas Titik Tengah
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
Advertisement
Advertisement