Advertisement
Siap-Siap, Pasar Dibanjiri Mobil Listrik Tiongkok

Advertisement
Harianjogja.com, TIONGKOK - Mobil listrik buatan Tiongkok bakal semakin membanjiri pasar dunia.
Tiongkok hingga kini menjadi pasar terbesar bagi industri automotif global. Selain banyaknya produsen mobil yang masuk ke negara tersebut, pabrikan lokal mobil China juga kian merambah.
Advertisement
Hal tersebut juga berimbas terhadap pengembangan mobil listrik yang kini makin banyak bermunculan ditengah upaya pemerintah setempat mendorong penggunaan mobil listrik.
Berdasarkan data yang dirilis Bloomberg terdapat 486 produsen kendaraan listrik yang terdaftar di China. Seluruhnya berlomba bersaing di pasar ditengah topangan insentif dan subsidi langsung yang diberikan pemerintah setempat.
Tolok ukur banyaknya produsen mobil China sendiri, juga bisa dilihat dari keikutsertaan di Shanghai Auto Show. Tak kurang sebanyak 24 produsen mobil listrik China turut serta pamerkan produk andalannya.
Perusahaan-perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka secara kolektif dapat memulai untuk membangun 3,9 juta kendaraan per tahun. Sedangkan penjualan mobil listrik di China sendiri baru mencapai 1 juta unit setahun atau baru empat persen dari total penjualan mobil di negara itu.
Meski banyak produsen mobil listrik di China, Deloitte Tohmatsu Consulting, Zhou Lei, menilai produsen mobil listrik yang kurang maju dalam pengembangan teknologi diprediksi akan segera gulung tikar menyisakan produsen yang kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Perahu Nelayan di Kulonprogo Terbalik, 2 Nelayan Selamat
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- NATO Diingatkan Trump untuk Berhenti Beli Minyak Rusi
- Insentif TKDN 25 Persen, Peluang Baru untuk Industri Ponsel Lokal
- BEI DIY Optimistis Bisa Menambah 50.000 Investor di 2025
- Pakar UGM: Kesinambungan Kebijakan Fiskal Jadi Kunci Stabilitas Pasar
- 5 Bank Disuntik Rp200 Triliun, Begini Penjelasan Indef
- Alasan dan Skema Merger Pelita Air dan Garuda
- Modal Asing Rp14,2 Triliun Kabur Pekan Ini
Advertisement
Advertisement