Advertisement
Dari Hobi Kembangkan Usaha Kerajinan Kayu

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Berawal dari hobi lima tahun yang lalu saat masih tinggal di Tangerang Selatan, Yustinus Arinto mulai membuat berbagai kerajinan berbahan kayu dengan berbagai keunikannya.
Semula, Rinto, begitu dia biasa disapa, hanya ingin memanfaatkan halaman belakang rumahnya di Tangerang Selatan. Iseng, dia kemudian membuat kerajinan dengan bahan kayu jati belanda. Kebetulan saat itu sedang musim do it yourself untuk furnitur. Alhasil Rinto pun menjajal untuk membuat mebel di rumah menggunakan sejumlah kayu sisa.
Advertisement
Belajar secara autodidak melalui Youtube, karya pertamanya adalah kitchen set. Lalu dia pun mencoba membuat berbagai furniture lain ataupun kerajinan. Produk-produk itu dipasarkannya melalui dagang elektronik (dagang-el) Qlapa.com. Namun seiring berjalannya waktu, sejumlah kendala ia temui.
“Kendala awalnya adalah tempat. Saya mengerjakan di garasi rumah. Sedang kami tinggal di kompleks, khawatir menganggu [tetangga]. Lalu dioper ke [lokasi] workshop lain. Namun kemudian terkendala soal waktu dan control. Mau cari tempat lain di sana [Tangerang], kendalanya biaya [sewa] tinggi,” ucap Rinto, Jumat (26/4).
Rentetan kendala itu diakuinya sedikit mengganggu. Dia pun terpaksa berhenti berproduksi sementara waktu. Masa vakum ini berubah saat dia kembali ke Jogja sejak tahun lalu. Dia mulai berpikir untuk “menghidupkan”lagi hobi lawasnya. Singkat cerita, sekitar dua bulan lalu, usaha ini resmi dilahirkan kembali di Jogja.
Strategi Pemasaran
Meski memiliki harapan baru di lokasi anyar, bapak dua anak ini mengaku bukan berarti saat ini tak memiliki tantangan. Ada saja yang harus dihadapinya kala berbisnis. Misalnya, soal pemasaran. Dagang-el yang selama ini diandalkannya tutup. Artinya bisnis ini harus dirintis mulai dari nol, strategi pemasaran pun harus diubah. Dia tak lagi bertumpu pada marketplace besar, tetapi lebih memanfaatkan media sosial Instagram.
Kelak, Rinto bermimpi ingin membuat marketplace untuk berbagai kerajinan. Tujuannya tentu untuk memudahkan memasarkan produk-produk Rumah Kecil Factory. Selain itu juga untuk mewadahi para maker (perajin) yang ada di Nusantara ini. “Nama usaha ini Rumah Kecil Factory. Istilahnya kayak produksi rumahan, kecil-kecilan tetapi harapannya jadi seperti pabrik,” ucapnya.
Kendati harus memulai lagi dari awal, Rinto percaya usaha yang dirintisnya ini akan bertumbuh. Optimisme ini dipupuknya karena melihat sisi permintaan yang terus bertambah. Di bulan pertama membuka lapak, setidaknya 20 produk yang dibuatnya sudah laris terjual untuk wilayah DIY dan Jakarta. Ke depan, dia yakin pasar kerajinan kayu ini dapat merambah pasar internasional.
Saat ini, jenis produk kerajinan yang telah diproduksinya seperti tempat tisu, tempat telur, meja, dan berbagai kerajinan lainnya. Harga yang dibanderol juga beragam. Dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. “Produk [handmade] seperti ini sulit ditemui yang sama. Karena setiap produk dibuat berbeda-beda, tidak dibuat masal,” ucapnya.(
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
Advertisement

Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
- Ada Potensi Kecurangan Beras Subsidi Oplosan Dikomersialkan, Kerugian Negara Tembus Rp100 Triliun
- Tarif Ojek Online Bakal Naik hingga 15 Persen Sesuai Zona, Begini Penjelasannya
- Kemendag Mencabut Empat Aturan untuk Mempermudah Izin Usaha, Ini Daftarnya
- Mulai Hari Ini! Marhen J Toko Tas Ala Idol Korea Menutup Semua Gerai di Indonesia
- Kementerian ESDM Distribusikan 3,49 Juta Ton LPG, Masih Ada Stok 4,68 Juta Ton
Advertisement
Advertisement