Advertisement
Pelaku Ekonomi Diminta Memanfaatkan Teknologi, Yovie Widianto: Untuk Memperluas Daya Saing

Advertisement
Harianjogja.com, SURABAYA—Pelaku ekonomi kreatif didorong untuk mengembangkan karya dengan semangat dan memanfaatkan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), guna memperluas jangkauan dan meningkatkan daya saing. Hal ini diungkapkan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) Yovie Widianto.
“Sukses di ekonomi kreatif memerlukan tekad yang lebih. Banyak hal tidak masuk akal secara hitungan ekonomi konvensional, tapi dari karya dan performa objektif kita bisa ukur dampaknya,” kata Yovie dalam acara Sharing Ekraf di Deks Space Ciputra World Surabaya, Sabtu (26/4/2025).
Advertisement
Ia menjelaskan, jika Indonesia memiliki lebih dari 550 sentra budaya dari ujung Sumatra hingga Papua, di mana potensi tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kekuatan luar biasa dalam bidang kreatif, namun belum seluruhnya digali secara optimal.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya memanfaatkan ruang-ruang komunitas seperti Deks Space sebagai tempat bertumbuhnya pelaku ekraf.
Menurut dia, Jawa Timur memiliki posisi strategis dengan jumlah penduduk besar dan ekosistem yang mendukung tumbuhnya ekonomi kreatif.
“Tidak perlu selalu terpusat di Jakarta. Digitalisasi memungkinkan ekraf tumbuh dari mana saja. Tinggal bagaimana mengoptimalkan potensi yang sudah ada,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa perkembangan teknologi seperti AI sebaiknya tidak dianggap sebagai ancaman, melainkan sebagai alat bantu yang justru mempercepat proses kreatif.
Di bidang musik misalnya, AI bisa digunakan untuk mendukung proses produksi tanpa menggantikan sentuhan manusia.
“AI cukup bantu sedikit, sisanya tetap harus kita yang kembangkan. Itu yang membuat hasilnya tetap punya jiwa,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan apresiasi terhadap Ciputra World yang memberikan ruang bagi pelaku ekraf untuk berkembang melalui Deks Space.
Ia menilai keberadaan tempat seperti Deks Space sangat penting, khususnya bagi pelaku ekraf muda yang baru merintis.
“Deks Space bukan sekadar tempat pamer, tapi juga rumah bagi pelaku ekraf. Di sini mereka bisa berkumpul, berdiskusi, dan saling berbagi lewat workshop,” kata Emil.
Menurut Emil, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mendukung pengembangan Deks Space sebagai wadah kolaboratif yang mendorong pertumbuhan ekosistem ekonomi kreatif, baik yang berbasis etnis maupun kontemporer.
"Tentunya seiring dengan saya dan Bu Khofifah kembali bertugas saya ingin mengawal juga agar Deks Space ini bisa terus berkembang dan meningkat," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Hingga Mei 2025, Pemerintah Salurkan Duit Ratusan Miliar Bantuan Sosial di DIY
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Terapkan Kenaikan Tarif Ojek Online
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
- Menteri Pertanian Sebut Beras Subsidi Oplosan Beredar di Minimarket
Advertisement
Advertisement