Advertisement
Ekspor DIY Dinilai Semakin Membaik, Ini Dasarnya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, menilai dari waktu ke waktu tingkat ekspor di DIY semakin membaik. Bahkan tahun politik saat ini dinilai tak membuat ekspor goyah.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag DIY, Yuna Pancawati mengatakan realisasi ekspor DIY selama 2018 tercatat 338,02 juta US Dollar atau meningkat sebesar 13,96% bila dibandingkan 2017 senilai US$296,61 juta [Rp4,2 triliun].
Advertisement
“Untuk negara-negaranya yang mendominasi Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Tiongkok. Adapun lima besar komoditi ekspor pakaian jadi tekstil, mebel kayu, sarung tangan kulit, minyak atsiri dan produk tekstil lainnya,” ucap Yuna, Senin (29/4).
Menurut Yuna, yang masih menjadi tantangan saat ini beberapa pengusaha masih belum bisa membaca keinginan pasar. Selain itu pula pihaknya mendorong legalitas usaha, agar lebih mudah untuk ekspor. “Kami juga mendorong dengan pengusaha itu untuk pameran yang kelasnya Internasional,” ucapnya.
Meragukan Data
Ketua Asosiasi Pengusaha Nasional (Apnas) DIY, Ketua Apnas DIY, Mirwan Syamsudin Syukur meragukan data tersebut. “Itupun saya ragukan [peningkatan] data itu, banyak kirim tetapi sesuai enggak harga yang didapatkan,” katanya.
Ia justru menilai kondisi ekspor saat ini cenderung lesu. Mirwanpun berharap sejumlah hal pada pemerintah, pertama untuk membuka akses permodalan yang sebesar-besarnya dengan suku bunga terjangkau.
“Kedua dari sisi kebijakan regulasi semakin disederhanakan. Ketiga para duta besar, bisa membantu memperkenalkan produk dari Indonesia, dan mendatangkan potensi buyer,” ucapnya.
Pihaknya mengeluhkan sulitnya mendapat pasar. Ia mengharapkan ada pameran-pameran kelas Internasional yang lebih besar dan dapat mewadahi banyak pengusaha.
Untuk Pemerintah Daerah sendiri diharapkannya dapat berkomunikasi dan menjalin kerja sama antardaerah sehingga jika pengusaha di DIY kekurangan bahan baku dapat memperoleh dengan mudah dari daerah lain. “Kekurangan bahan baku di industri lokal dibantu jalan keluar, jangan dibiarkan para eksportier, termasuk pemula bergerak, berjalan sendiri,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
Advertisement
Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
- Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
Advertisement
Advertisement