Advertisement
Industri Pakaian Tumbuh Paling Tinggi
Senin, 06 Mei 2019 - 06:37 WIB
Budi Cahyana
Pedagang pakaian jadi di Tanah Abang, Jakarta. - Reuters/Garry Lotulung
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Industri pakaian mencatatkan pertumbuhan produksi paling tinggi di antara sektor lainnya sepanjang kuartal I/2019.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 3 bulan pertama tahun ini produksi industri pakaian jadi tumbuh sebesar 29,19% secara tahunan. Sementara, secara q-t-q sektor ini tumbuh sebesar 8,79%, kedua tertinggi setelah industri furnitur.
Ernovian G. Ismy, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), mengkonfirmasi pertumbuhan produksi pada kuartal I/2019 tersebut. Menurutnya, saat ini permintaan produk pakaian jadi terus meningkat.
"Pasar atau order pakaian jadi terus naik. Konsumen kan juga konsumtif dan fashionable," ujarnya Minggu (5/5/2019).
Pada waktu yang sama, industri tekstil besar dan menengah mencatatkan pertumbuhan produksi sebesar 8,77% secara tahunan. Namun, apabila dibandingkan dengan kuartal akhir tahun lalu, industri tekstil turun 1,74% q-t-q.
Ernovian menyatakan dalam industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional, industri pakaian jadi mencatatkan nilai ekspor yang paling besar. Sepanjang 2018, industri pakaian jadi mencatatkan ekspor senilai US$8,62 miliar dengan pertumbuhan sebesar 8,9% y-o-y. Di sisi lain, ekspor industri tekstil sepanjang tahun lalu senilai US$4,651 miliar atau turun 0,1% dibandingkan 2017 yang senilai US$4,655 miliar.
Industri TPT menjadi salah satu sektor yang diperkirakan tumbuh tinggi pada semester I tahun ini bersama industri makanan dan minuman. Kementerian Perindustrian menilai kinerja positif pada kedua sektor manufaktur tersebut, didukung adanya momentum pemilihan umum dan Ramadan.
“Kami meyakini, konsumsi produk-produk sektor industri itu semakin meningkat, terutama di pasar domestik. Hal ini seiring pelaksanaan Pemilu dan masuknya bulan Ramadan,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar.
Haris menjelaskan, selama ini industri mamin dan TPT konsisten memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan sektor nonmigas dan ekonomi nasional. Kemenperin mencatat, sepanjang 2018, pertumbuhan industri TPT sebesar 8,73% serta industri mamin di angka 7,91%. Capaian ini melampaui pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu yang menembus 5,17%.
Pertumbuhan sektor mamin dan TPT juga ditopang karena adanya peningkatan investasi, termasuk di industri alas kaki. Dia juga optimistis, beberapa sektor manufaktur lainnya akan menujukkan pula geliat positif seperti industri logam, petrokimia, elektronika, dan otomotif.
Oleh karena itu, pemerintah bertekad untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif serta memberikan kemudahan dalam perizinan usaha.
“Yang sudah bisa kita lihat bahwa Pemilu berjalan aman dan lancar. Artinya, dari sisi sosial, politik dan ekonomi, akan terjadi hal yang baik. Untuk itu, kepercayaan kepada pemerintah harus terus dijaga. Program yang sudah berjalan baik, perlu didukung,” kata Haris.
Selain industri pakaian jadi, industri pengolahan tembakau dan industri furnitur mencatatkan pertumbuhan produksi dua digit masing-masing sebesar 17,19% dan 12,92% secara tahunan pada kuartal I/2019.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Opsi Bank Indonesia untuk Antisipasi
- Slot Perjalanan KA Yogyakarta-Gambir Ditambah, Ini Jadwalnya
- Transportasi Mudik 2024, Kereta Api Jadi Pilihan Utama
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Nilai Tukar Rupiah Melemah Tembus Rp16.176 per Dolar AS, Disperindag DIY: Bisa Dongkrak Ekspor
- OJK Setop Kebijakan Restrukturisasi Pembiayaan Covid-19 Sektor PVML
- Tak Hanya Indonesia, Apple Berambisi Kuasai Asia Tenggara
- Serapan Gabah Saat Panen Raya Masih Rendah, Bulog Blak-blakan Penyebabnya
- 3,36 Juta Orang Naik KA, Ini Rute yang Jadi Favorit
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Opsi Bank Indonesia untuk Antisipasi
- Aturan Barang Bawaan Melewati Bea Cukai Bakal Disusun Menteri Keuangan
Advertisement
Advertisement