Advertisement
WALKING-WALKING: Fasilitasi Wisatawan Difabel untuk Menyelam

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kemajuan teknologi menjadikan wisatawan kian mudah menyambangi objek wisata. Biro wisata mesti mengembangkan ide dan berpikir kreatif agar tidak gulung tikar ditinggal pelanggan.
Meyra Marianti, Director Biro Wisata Walking Walking sempat kaget saat mendapatkan job wisata. Ketika itu, wisatawan yang akan dia antar adalah kaum difabel.
Advertisement
Tak ingin mengecewakan klien, Meyra mencoba memberikan service terbaiknya. Bukannya tanpa kendala, bagi Meyra, untuk melayani kliennya itu. Sejumlah pelaku wisata yang selama ini menjadi mitra Walking-Walking banyak yang resisten.
“Dulu itu pas mau ngantar orang berwisata dan salah satunya difabel. Nah pas ngehubungi orang di lokasi wisata itu dijawab repot [jika ada orang difabel]. Kaget juga saya, tetapi itu yang memicu saya untuk mengembangkan pelayanan untuk difabel,” ujar Meyra, beberapa waktu lalu.
Melayani wisatawan difabel memang perlu persiapan ekstra. Sejumlah fasilitas pun harus disiapkan oleh penyedia jasa wisata itu seperti kursi roda hingga mobil khusus untuk menuju lokasi wisata. Meyra tak kurang akal. Berbekal jaringan yang dia miliki, dia menghubungi sejumlah pihak yang selama ini sudah peduli dengan kaum difabel.
Salah satunya dengan Pusat Rehabilitasi Yakkum yang memiliki kendaraan khusus untuk penyandang disabilitas. Mulai dari seatbelt khusus, hingga dilengkapi sirine jika ada keadaan darurat dari penumpang.
Selain fasilitas, sumber daya manusia (SDM) juga perlu dipersiapkan secara khusus. Kesabaran, perhatian, ketelitian dan kecakapan khusus untuk berkomunikasi menjadi kunci. Walking Walking pun perlu menggandeng para profesional untuk mendukung trip wisata yang dilakukan.
Meyra menambahkan sampai saat ini Walking Walking menyediakan sejumlah paket wisata untuk penyandang disabilitas, baik paket wisata darat maupun underwater atau yang disebut diveable. Harga yang dipatok untuk wisata itu mulai dari Rp1,5 juta. Paket underwater sementara dilakukan di Tulamben, Bali. “Kami memilih tempat itu menyesuaiakan kondisi laut yang tenang dan hangat, untuk menyesuaikan keamanan dan kenyamanan tanpa mengambaikan spot khas birunya lautan yang indah,” ujar Meyra.
Ke depan, kata Meyra, perusahaannya akan menawarkan spot-spot indah lainnya, seperti di Karimun Jawa dan Bunaken. Untuk mencari orang yang bisa diving dapat mengajari penyandang disabilitas bukan perkara mudah. Perlu orang yang telah memiliki sertifikat khusus, sehingga keselamatan jelas terjamin. “Perlu penyesuaian-penyesuaian, pada penyandang disabilitas. Mulai dari alat bantu bernafas, hingga pemberat dikaki agar posisi kaki tetap berada di bawah pada kondisi penyandang disabilitas tertentu,” katanya.
Tidak hanya objek wisata underwater, spot darat juga ditawarkan seperti di Jogja, Malang, hingga luar negeri seperti di Kuala Lumpur, Malaysia, Korea dan Jepang. Meyra berkisah penyandang disabilitas yang pernah menggunakan jasa Walking Walking beraga dari karena kecelakaan, hingga korban perang dari luar negeri.
Meski sudah berpengalaman menangani wisatawan difabel, Meyra tak jarang masih mendapatkan pertanyaan tentang jaminan keselamatan. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri untuk terus mengkampanyekan wisata bagi penyandang disabilitas. “Kadang yang ikut kita itu gak percaya bisa ikut wisata itu, sampai menangis terharu,” katanya.
Menurut Meyra perlu dukungan semua pihak untuk mewujudkan tempat wisata yang ramah bagi wisatawan difabel. Meyra pun merasa tidak pernah ada duka dalam menjalani profesinya ini untuk turut mengkampanyekan wisata bagi disabilitas. “Saya banyak sukanya, karena banyak orang yang bahagia. Dukanya enggak ada. Lebih ke saya yang harus lebih banyak belajar lagi supaya bisa lebih menyesuaikan dari segala aspek seperti armada, peralatan dan lain sebagainya. Agar mereka lebih nyaman,” ucapnya.
Selain misi sosial, melayani wisatawan difabel bisa menjadi bisnis baru bagi biro wisata di tengah sengitnya persaingan di industri pariwisata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Danantara Gandeng Himbara Perkuat Strategi Pertumbuhan Ekonomi
- Pasokan Elpiji Selama Libur Iduladha di Jateng-DIY Dipastikan Aman oleh Pertamina Patraniaga JBT
- Pengamat Bilang Indonesia Bakal Sulit Ekspor Beras, Begini Penjelasannya
- Mei 2025 Indonesia Deflasi 0,37 Persen, Ini Biang Keroknya
- Pendapatan BPJS Kesehatan dari Pekerja Swasta Bisa Mencapai Rp90 Triliun
Advertisement

Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 6 Juni 2025: Timnas Indonesia Kalahkan China, Penyaluran Sapi Kurban Gubernur DIY hingga Presiden
Advertisement

Garebeg Besar Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Digelar Hari Ini, Mulai Pukul 09.00 WIB
Advertisement
Berita Populer
- Jelajahi Jogja dengan GO Lucky Bike & Nikmati Sajian Lezat di Piyama Cafe Semua Bisa Kamu Temukan di Kotta GO Yogyakarta!
- Serah Terima Jabatan: Hepi Wahyuningsih kepada Dedi R Yusma UNISI Hotel Malioboro
- Cadangan Beras Indonesia Capai Empat Juta Ton, Tertinggi Sejak 1969
- Disperindag Sebut Deflasi DIY Masih Kategori Aman, Ini Alasannya
- Libur Iduladha, KAI Daop 6 Jogja Siapkan 99.982 Tempat Duduk KA Jarak Jauh
- BI Sebut Penurunan Harga Cabai Picu Deflasi DIY Mei 2025
- Kabar Baik, Jepang Segera Terapkan QRIS dan Diakui sebagai Salah Satu Sistem Pembayaran Terbaik
Advertisement
Advertisement