Advertisement

Tiket Pesawat Mahal, Porter Bandara Kena Getahnya

Newswire
Rabu, 19 Juni 2019 - 18:47 WIB
Sunartono
Tiket Pesawat Mahal, Porter Bandara Kena Getahnya Pesawat Garuda Indonesia - Ist/Garuda Indonesia

Advertisement

Harianjogja.com, JAMBI--Sejak meningkatnya harga tiket pesawat dan diberlakukannya pembatasan bagasi atau barang bawaan sejumlah maskapai penerbangan, pendapatan porter di Bandara Sulan Thaha Jambi menurun hingga 75%.

“Biasanya pendapatan kita dalam satu hari itu berkisar antara Rp180 ribu sampai Rp200 ribu, saat ini untuk mendapatkan Rp50.000 saja sangat sulit,” kata Porter Bandara Sultan Thaha Jambi, Budi Hariyanto di Jambi, Rabu (19/6/2019).

Advertisement

Bahkan tidak jarang para pemberi layanan jasa angkutan barang bawaan penumpang di bandara tersebut pulang dengan tangan kosong. artinya tidak ada penumpang pesawat terbang yang menggunakan jasa mereka.

Seperti yang terjadi pada hari ini, Rabu (19/6/2019) sejak pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB, porter di bandara itu baru memberikan satu kali layanan jasa membawakan barang penumpang. Sementara jam kerja porter tersebut terbatas hingga pukul 13.00 WIB. Karena porter di bandara itu bekerja secara bergantian dengan porter lainnya dengan kata lain dengan sistim sift.

“Sudah cukup sering kita pulang tanpa penghasilan, sementara setiap harinya kita juga harus setoran kepada perusahaan tempat kita bernaung, satu hari itu setoran Rp18.000, ada ataupun tidak ada penghasilan kita tetap harus bayar,” tambahnya.

Selain itu, berkurangnya jumlah penerbangan maskapai penerbangan di bandara itu juga turut memberikan pengaruh besar terhadap menurunnya pendapatan para porter di bandara itu. Salah satunya maskapai penerbangan Garuda Indonesia, yang sebelumnya terdapat tujuh kali jadwal penerbangan kini hanya terdapat lima kali jadwal penerbangan. Begitu pula dengan maskapai penerbangan lainnya di bandara itu.

Bahkan sejumlah porter di bandara tersebut ada yang telah mengundurkan diri sebagai pemberi layanan jasa membawakan barang bawaan penumpang. Porter yang sebelumnya berjumlah 32 orang, saat ini porter yang masih bertahan berjumlah 25 orang.

“Berhenti karena pendapatannya menurun, sementara kebutuhan semakin meningkat, sehingga banyak teman-teman porter yang mencari pekerjaan lain,” kata Jamil porter lain di Bandara Sultan Thaha Jambi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Masuk Awal Kemarau, BPBD DIY Pastikan DIY Tidak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

Jogja
| Rabu, 08 Mei 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga

Wisata
| Senin, 06 Mei 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement