Advertisement
Wow, Izin Ekspor Dipangkas dari 312 Jam Jadi 3 Jam Saja

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Pemerintah melakukan perbaikan proses perizinan dengan tujuan meningkatkan performa ekspor komoditas pertanian selama periode Mei 2019.
"Untuk mendorong ekspor, Kementan mengeluarkan kebijakan mempermudah perizinan eskpor dengan waktu pengurusan singkat, yakni sekitar tiga jam," kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Selasa (25/6/2019).
Advertisement
"Padahal sebelumnya membutuhkan waktu yang cukup lama yakni 312 jam," tambahnya.
Menurut Kuntoro Boga, salah satu implementasi kebijakan tersebut adalah penerapan sistem layanan karantina jemput bola (inline inspection). Ia menyebut hal ini turut mendukung pembangunan kawasan pertanian yang berbasis keunggulan komparatif dan kompetitif.
"Sistem ini juga langsung mengatur registrasi kebun, sertifikasi packaging house, dan pembinaan mutu antara eksportir, petani dan atase pertanian sebagai market intelligence," ujarnya.
Berdasarakan data yang dirilis Badan Pusat Statistik pada Senin (24/6/2019), nilai ekspor pertanian selama Mei 2019 naik 25,19% dibanding tahun lalu dengan nilai US$320 juta.
BPS mencatat, kenaikan nilai ekspor pertanian ini menjadi salah satu variabel penting yang menyebabkan kenaikan ekspor nasional Mei 2019 sebesar US$14,74 miliar, naik 12,42% dibanding nilai ekspor April 2019. Neraca perdagangan nasional pun tercatat mengalami surplus sebesar US$207,6 juta setelah sempat menderita defisit terdalam sejak Juli 2013 senilai US$2,5 miliar.
"Kenaikan nilai ekspor pertanian utamanya karena kenaikan nilai ekspor sarang burung, kopi, tanaman hutan, aromatik dan rempah-rempah serta logam dasar mulia," demikian dikemukakan Kepala BPS Suhariyanto.
Peningkatan ekspor komoditas pertanian ini pun tercatat terjadi selama 2014—2018. Kuntoro Boga, mengutip data BPS, menyatakan produk domestik bruto (PDB) sektor pertanian naik di kisaran Rp400 triliun sampai Rp 500 triliun dengan akumulasi mencapai Rp1.370 triliun. Salah satu faktor yang mendongkrak peningkatan PDB pertanian adalah peningkatan ekspor.
"Pada kurun waktu yang sama, peningkatan ekspor diperkirakan mencapai 9 sampai 10 juta ton. Jika pada 2013 ekspor hanya mencapai 33 juta ton, pada 2018 ekspor pertanian mencapai 42 juta ton," sebut Kuntoro.
Kementerian Pertanian memang tengah menjadikan peningkatan ekspor sebagai fokus utama kebijakan. Dalam rapat perencanaan anggaran dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) beberapa waktu lalu, kementerian yang dipimpin Andi Amran Sulaiman tersebut mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp12,05 triliun.
Jumlah tersebut 58,69% lebih tinggi di atas pagu indikatif yang berada di angka Rp20,53 triliun untuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020. Adapun dari besaran itu, sebesar Rp2,68 triliun rencananya akan digunakan untuk akselerasi ekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
Advertisement

Bagus Adi Prayogo, Korban Meninggal Kapal Tenggelam KKN-PPM UGM Dikenal Sosok Mahasiswa Berprestasi dan Peduli Lingkungan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- TikTok Akan Dibeli Orang Kaya di AS, Begini Respons Pemerintah China
- Kelola Sampah Sepenuh Hati, Bisnis Hotel Semakin Berseri
- Semarakkan Liburan Sekolah, MORAZEN Yogyakarta dan Waterboom Jogja Gelar Lomba Mewarnai
- Update! Harga Bahan Pangan Selasa 1 Juli 2025
- Pakar Energi UGM Sebut Kenaikan Harga BBM Non Subsidi Sudah Tepat
- Astra Motor Yogyakarta Ajak Honda Community Riding Santai Malam Hari
- Inflasi Juni 2025 Capai 0,19 Persen, Harga Beras hingga Cabai Jadi Biang Kerok
Advertisement
Advertisement