Advertisement
Disperindag Dorong Pelaku Usaha Melek Digital

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY mengklaim terus mendorong agar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melek digital, meski saat ini masih menemui sejumlah tantangan.
Kepala Bidang Industri Logam, Sandang & Aneka, Disperindag DIY, Intan Mestikaningrum mengungkapkan secara keseluruhan UMKM yang ada di Jogja sebenarnya sudah ada pembinaan, untuk melek digital. Intan mengungkapkan pelatihan tersebut salah satunya berkaitan dengan promosi daring baik dengan e-commerce, maupun media sosial. Pembinaan tersebut dilakukan dengan Disperindag, Balai Pengelola Kekayaan Intelektual, maupun dengan berbagai e-commerce. Meski begitu saat ini sendiri dikatakannya baru sekitar 10% UMKM yang aktif dengan media online untuk menunjang bisnisnya. “Di Jogja kan banyak ya UMKM sekitar 200.000, ya mungkin baru 10 persen yang aktif dari jumlah itu,” kata Intan, Jumlah (28/6).
Advertisement
Ia mengatakan yang masih menjadi kendala untuk pengenalan teknologi, tidak lain karena faktor usia. Cukup sulit untuk mengenalkan cara pemasaran melalui online untuk orang yang sudah tua, ketimbang anak-anak muda yang telah melek teknologi. Hal tersbeut menjadi tantangan tersendiri bagi dinas untuk melakukan pembinaan.
Intan berharap seluruh lapisan masyarakat tersebut dapat semakin mengenal teknologi, sehingga dalam pemasaran dapat semakin luas. Ujungnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, meningkatkan kelas UMKM.
BACA JUGA
Sebelumnya, Persatuan Perusahaan Periklanan (P3I) Jogja juga menilai tren iklan digital di Jogja semakin tinggi persentasenya. “Peningkatan persentase terbesar di online, namun masih di bawah iklan tv, media audio visual. Namun di beberapa daerah sudah lebih tinggi dari iklan media cetak. Termasuk di DIY sekarang mayoritas buzzer online iklan digital, baik brand nasional maupun lokal,” ucap Ketua P3I Jogja, Arief Budiman.
Perusahaan atau brand yang mulai beralih ke iklan digital itu paling banyak didominasi yang menyasar pasar anak muda yang melek teknologi, generasi milenial. Perusahaan-perusahaan tersebut mulai mengalihkan biaya beriklan di media konvensional ke online. “Jadi memang tren naik [iklan digital] pasti juga akan terus naik,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hindari Kejadian Luar Biasa, SPPG di Gunungkidul Wajib Kantongi SLHS
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Menkeu Purbaya Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi Era SBY dan Jokowi
- Presiden Prabowo Minta Purbaya Tinjau Ulang PP Devisa Hasil Ekspor
- Menkeu Purbaya Tolak Permintaan Luhut Cairkan Rp50 Triliun ke INA
- Transformasi SDM Teknis Jadi Kunci Adaptasi Industri di Era Digital
- Daftar Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri Hari ini 17 Oktober 2025
- TKD Dipangkas, Ini Kata Para Ekonom Soal Masa Depan Ekonomi DIY
- Penumpang Kereta Whoosh Capai 12 Juta Selama Dua Tahun Beroperasi
Advertisement
Advertisement