Advertisement
30% Investor di Jogja Kaum Milenial
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kaum milenial dinilai pacu pertumbuhan investasi di DIY. Pertumbuhan di DIY pun dinilai oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY cukup menggembirakan.
Kepala BEI DIY Irfan Noor Riza mengatakan pada bulan yang sama tahun lalu, jumlah investor mencapai 35.331 orang. Sedangkan jumlah investor DIY per Mei 2019 yaitu 40.910 investor. Jumlah itu, kata dia, sekitar 10% dari 3,4 juta penduduk yang telah berinvestasi. Menurutnya, pertumbuhan di DIY cukup menggembirakan. Apalagi bila dibandingkan awal 2019 yang hanya 900 investor. “Milenial kaum muda di DIY sudah membuat pertumbuhan signifikan. Kurang lebih 30 persen adalah anak muda dari jumlah tersebut, usia 20-30 tahun. Cukup menggembirakan bagi kami,” ujar Irfan, Sabtu (29/6).
Advertisement
Dia optimistis untuk mencoba mengejar target hingga Desember nanti bertambah 10.000 investor. “Harapan kami akan tercapai dengan bersinergi berbagai pihak,” ujarnya.
Rata-rata transaksi perbulan selama 2019 Januari-Mei di DIY Rp938 Miliar. Sementara jika dibanding tahun sebelumnya rata-rata transaksi per bulan di DIY Rp811 miliar. Semakin banyak investor di pasar modal khususnya di DIY nantinya akan memacu transaksi lebih.
Situasi Nasional
Irfan mengungkapkan jika melihat kondisi politik, ekonomi Indonesia yang terbilang kondusif saat ini, bukan tidak mungkin investor pasar modal di Indonesia dan DIY khususnya akan terus bertumbuh. Jika melihat kinerja pada 2018, BEI berhasil menjadi bursa dengan jumlah frekuensi transaksi harian saham tertinggi dikawasan ASEAN. Indonesia bisa mengalahkan Thailand, yang beberapa tahun lalu sulit dikalahkan. Rata-rata di BEI terdapat 387.000 transaksi per hari. Angka ini lebih unggul dari Thailand yang hanya 342.000 transaksi per hari. “Sampai April 2019, Bursa Efek Indonesia tetap unggul dengan rata-rata transaksi harian saham mencapai 436.000 transaksi per hari,” ujarnya.
Dari sisi jumlah perusahaan yang tercatat atau biasa disebut IPO yang go public, selama 2018 BEI telah berhasil memfasilitasi 57 perusahaan. Menurutnya, jumlah itu merupakan rekor dan pencapain tertinggi sejak privatisasi BEI dalam kurun waktu 26 tahun terakhir serta menjadi bursa yang terbanyak mencatatkan IPO di kawasan ASEAN.
Dari segi pengembangan investor, pada 2018 total jumlah investor di Pasar Modal Indonesia mencapai 1,6 juta, atau mengalami pertumbuhan sebesar 44% dari 2017 yang sebanyak 1,1 juta. Sementara pada periode yang sama, investor saham telah mencapai 854.000 atau naik 36% dibandingkan 2017 yang sebanyak 630.000. Saat ini per Mei 2019, jumlah investor Pasar Modal Indonesia mencapai 1,9 juta dengan investor saham mencapai 952.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
Advertisement
Advertisement