Advertisement
Batik Cirebon Membawa Taty Mendunia

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Seorang dosen hukum di Universitas Gunung Jati Cirebon, Taty Sugiarti, berhasil mengreasikan batik menjadi lebih modern dengan membuka usaha dengan nama Batik Laksmi yang diambil dari nama anak keduanya.
Laksmi juga seorang Dewa yang menggambarkan keindahan, kecantikan, kemewahaan, kecerdasan dan segala sesuatu yang bersifat baik. Taty yang lahir dan dibesarkan di Cirebon yang telah mencintai batik khas daerahnya dari usia muda. Taty mencoba memasarkan produknya yang didirikan 2016, setelah berhasil mengelola gerai muslim wanita. Ia mengungkapkan berbagai hal yang diraihnya tidak datang begitu saja tanpa usaha dan tekad yang kuat serta memiliki passion tersendiri dalam berbisnis.
Advertisement
“Awalnya mendirikan saya memilih dan membawa bahan batik dari Cirebon ke Bandung untuk dipasarkan ke teman-teman dekat, alhamdulillah produk-produknya dapat diterima masyarakat luas, hingga dipergunakan oleh beberapa public figure karena kualitas produk yang dinilai sangat baik. Saat ini batik Laksmi didukung oleh 15 karyawan dan pengrajin batik di Cirebon," ungkap wanita dua anak ini dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Rabu (3/7).
Keinginannya yang besar untuk melestarikan budaya batik Cirebon serta mengenalkannya ke seluruh Nusantara dan dunia dilakukan Taty dengan serius. Putrinya pun mengikuti langkahnya dengan lulus di bidang fashion design dan kini menjadi designer Batik Laksmi. “Saya ingin melestarikan batik cirebonan dalam konteks yang lebih modern, baik di tingkat nasional dan international," ujar Taty.
Produk batik kreasi Taty yang dipasarkan pun bukan hanya pakaian, tetapi juga dibuat menjadi hampers/ bingkisan cantik yang diminati banyak kalangan. “Produk Laksmi batik sendiri mengedepankan keunikan desain dan detail tanpa merubah pakem dari batik itu sendiri," ujar Taty yang kini telah memiliki pelanggan di seluruh Indonesia dan berbagai negara di Asia.
Berkah Ramadan
Seperti halnya pengusaha lain yang merasakan berkah Ramadan dan Idulfitri, Taty mengakui penjualan Batik Laksmi mencapai ratusan juta dengan memproduksi lebih dari 300 jenis batik tulis, cap, dan print tiap bulannya, mengalami peningkatan hingga 80% pada bulan puasa hingga Lebaran tahun ini. “Di musim Lebaran, pemesanan bingkisan batik ekslusif meningkat dan menjadi salah satu produk terlaris kami," tuturnya.
Dengan segudang kegiatan yang dilakukan, Taty yang juga seorang aktivis bidang sosial serta hak asasi perempuan dan anak ini, kerap menerima berbagai penghargaan dan mengikuti pameran di tingkat nasional. Ia pun sukses membuka offline store di Bandung yang beralamat di Jl Perumahan Setrasari Kulon No.11.
Taty mengungkapkan berbagai hal mengenai pendistribusian barang menjadi sangat penting dalam menjalankan bisnis batik Cirebon ini. “Tiap hari saya mengirimkan bahan baku dari Cirebon untuk dapat diproduksi di Bandung, karena workshop bahan ada di Cirebon, tapi untuk pembuatan design, penjahitan, packaging semua di Bandung," jelasnya.
Selain itu, Taty pun memasarkan produknya secara online sehingga pengiriman yang cepat dan aman menjadi salah satu pertimbangan Taty untuk mempercayakan keseluruhan proses pengiriman menggunakan jasa JNE. “Dari awal memulai bisnis saya sudah menggunakan JNE dalam pendistribusian berbagai hal. Pelanggan saya dari pun banyak yang merupakan corporate customer, jadi saya juga harus mengutamakan layanan kirimannya," tambah Taty.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- BI DIY Sebut Inflasi pada Juni 2025 Masih Terkendali
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Terapkan Kenaikan Tarif Ojek Online
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
Advertisement
Advertisement