Advertisement
Bandara Kulonprogo Perlu Dipercantik secara Menyeluruh
Suasana terminal keberangkatan dan kedatangan di Yogyakarta International Airport, Kecamatan Temon, Jumat (7/6/2019).-Harian Jogja - Hafit Yudi Suprobo
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Yogyakarta International Airport (YIA) yang ditarget selesai 100% dalam dua bulan ke depan masih perlu dilakukan sejumlah hal agar maksimal menunjang pariwisata.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, sekaligus pengamat pariwisata, Ike Janita Dewi mengatakan ada beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian selain pengerjaan fisik bandara, yaitu sistem, prosedur dan manusianya. “Selain itu, maskapai internasional yang akan direct flight YIA ke kota-kota besar di dunia juga perlu waktu, tetapi setidaknya sudah ada target yang jelas, sehingga akan bisa dievaluasi dan diperbaiki kekurangannya,” ucap Ike, Senin (8/7).
Advertisement
Masalah infrastruktur, ia menyoroti aksesibilitas dan konektivitas YIA ke kota-kota di sekelilingnya dan ke destinasi wisata masih sangat kurang. “Jalur kereta api YIA-Tugu harus terkoneksi langsung, tidak harus sambung naik bis dengan frekuensi 30 menit sekali. Jalur darat atau jalan raya dan moda transportasinya juga harus super lancar dan super mudah,” katanya.
Sadar Wisata
BACA JUGA
Sementara dari sisi pelaku wisata sendiri dikatakannya juga masih perlu kesadaran pelaku wisata, untuk bisa mempelajari karakteristik wisatawan yang akan mendarat di YIA sehingga bisa disiapkan produk yang sesuai. Sumber daya manusia (SDM) pelaku wisata pun seharusnya bersertifikasi internasional.
Dia mengatakan pemerintah, industri pariwisata, dan Angkasa Pura harus benar-benar bekerja sama untuk bisa menangkap peluang YIA dan pemanfaatan Adisutjipto ke depannya. Harus tahu rencana bisnis YIA, misalnya maskapai dan rute penerbangan mana yang akan beroperasi di YIA, sehingga pengembangan produk wisata bisa dikembangkan secara tepat sasaran.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie mengatakan sejauh ini pelaku wisata mencoba selalu bersinergi dengan pemerintah, dalam menyambut YIA.
Bobby merasa optimistis dengan adanya YIA tersebut akan mendongkrak wisatawan. Tinggal bagaimana memenuhi standar internasional. “Kami harapkan Pemkab Kulonprogo segera mendukung fasilitas berstandar internasional,” katanya.
Ia mengharapkan adanya kejelasan untuk para investor. Jangan sampai, kata dia, jika mulai dari pengadaan tanah saja nanti sulit, investor dipastikan akan sulit juga untuk masuk. Adanya YIA diharapkannya menjadikan DIY penghubung untuk daerah lain, sehingga membawa keuntungan tersendiri.
==
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunungkidul Catat Produksi Perikanan Stabil, Lele Teratas
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- TPAKD DIY Dorong Akselerasi Inklusi Keuangan Lewat Rakorda 2025
- Ekonomi Melaju, DIY Jadi Model Penguatan Keuangan Daerah
- Harga Emas Hari Ini, Produk UBS dan Galeri24 Masih Turun
- Harga Pangan Dongkrak Inflasi DIY November 2025
- KAI dan KNKT Inspeksi Jalur Daop 6 Jelang Nataru 2025/2026
- Reservasi Hotel Nataru di DIY Capai 50 Persen, PHRI Dorong Penertiban
Advertisement
Advertisement



