Advertisement
Harga Acuan Telur Perlu Dievaluasi Berkala

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah dinilai perlu mengevaluasi harga acuan telur ayam dengan peternak ayam secara berkala dengan melihat dinamika pasar.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, sekaligus Ketua Dewan Pembina Pinsar Petelur Nasional (PPN), Prof. Ali Agus mengatakan untuk menentukan harga acuan telur ayam, perlu melihat berbagai hal. Misalnya yang berkaitan dengan pakan. “Salah satu paling menonjol harga pakan, kan sampai 70 persen biaya produksi. Kalau pakan mahal bahan baku jagung naik. Otomatis menaikan biaya produksi,” ucap Ali, Sabtu (13/7).
Advertisement
Menurut dia, bisa saja peternak menaikkan harga, tetapi jika itu tidak terkontrol akhirnya tidak baik. Situasi ini secara langsung maupun tidak langsung juga dapat memengaruhi inflasi. Selain itu dinamika pasar global, nilai tukar rupiah dinilainya perlu jadi perhatian dan pertimbangan evaluasi harga acuan, karena sebagian pakan juga didapat dari impor. "Jadi evaluasi bisa lebih cepat, atau bisa ditahan dulu," katanya.
Pada dasarnya, kata dia, harga acuan telur seharusnya terjangkau pembeli. Di sisi lain peternak juga selayaknya dapat memperoleh keuntungan yang wajar. Angka referensi harga tersebut perlu ditetapkan secara bijak. “Untuk penetapan secara bijak perlu informasi yang komplet, perlu anlisis lebih tajam, supaya akhirnya terjadi keseimbangan antara perhatian pemerintah terhadap konsumen maupun pada produsen, dalam hal ini peternak ayam petelur,” katanya.
Dikatakannya pemerintah mesti menjaga prekonomian yang kondusif supaya semua bisa berusaha. Dengan harapan, setiap pihak dapat terlindungi, baik petani jagung, peternak hingga konsumen.
Masih Fluktuatif
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Yanto Aprianto mengatakan harga telur ayam masih fluktuatif. “Harga masih fluktuatif, tetapi masih di harga acuan. Walaupun ada kenaikan tetapi masih batas wajar. Harga di kisaran Rp22.000-Rp23.000/kilogram (kg) di tingkat konsumen. Sejauh ini terpenuhi pasokan dari Jogja, tetapi jika kurang dari Blitar, Jawa Timur dan Klaten, Jawa Tengah,” ucap Yanto.
Dilansir dari Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) perwakilan peternak layer memasang asumsi harga pokok produksi di angka Rp18.800 per kg dengan perkiraan harga pakan sebesar Rp5.400/kg telur. Dengan usul tersebut, peternak mengajukan Rp21.000 sebagai harga acuan jual telur di kandang dengan batas bawah Rp19.950/kg dan batas atas Rp22.050/kg.
Usulan harga acuan ini sendiri lebih tinggi dibanding harga acuan yang ditetapkan dalam Permendag No.96/2018 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen. Dalam aturan tesebut, batas bawah harga telur di tingkat peternak berada di angka Rp18.000/kg dan batas atasnya sebesar Rp20.000/kg.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti menyebutkan evaluasi ini dilakukan tak lepas dari dinamika di lapangan. Dia pun tengah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan pelaku usaha guna kelanjutan evaluasi tersebut. "Akan ada evaluasi Permendag No.96/2018 tentang harga acuan, koordinasi dengan Kementan sedang dilakukan," kata Tjahya saat dikonfirmasi, Kamis (11/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Harper Malioboro Yogyakarta Raih Penghargaan Tertinggi Kategori Makanan dan Minuman di Archipelago F&B Bootcamp 2025
- Danantara Jalin Komitmen Investasi dengan Perusahaan Arab Saudi Senilai Rp162 Triliun
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Karyawan TikTok Shop di Amerika Serikat Kena PHK
- Ini 6 Rute Baru Trans Jabodetabek, Berikut Jadwal dan Trayeknya
- Pertamina Patra Niaga Siap Laksanakan LPG Satu Harga
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisman ke DIY pada Juni 2025 Naik 20 Persen
Advertisement
Advertisement