Advertisement
Pariwisata Terpadu Kunci Kemajuan Dunia Wisata
 Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BOB Bisma Jatmika (paling kanan) dan  Direktur Utama BOB Indah Juanita (dua kanan) beserta direksi BOB saat memberikan penjelasan dalam rapat di zona otoritatif BOB belum lama ini.
                Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BOB Bisma Jatmika (paling kanan) dan  Direktur Utama BOB Indah Juanita (dua kanan) beserta direksi BOB saat memberikan penjelasan dalam rapat di zona otoritatif BOB belum lama ini. 
            Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Keseriusan Badan Otorita Borobudur (BOB) mendorong perkembangan dunia pariwisata semakin jelas. Salah satunya dengan mendorong terbentuknya integrated tourism masterplan.
Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BOB Bisma Jatmika mengungkapkan saat ini pihaknya tengah menyusun integrated tourism masterplan bersama konsultan Bank Dunia, konsultan dunia, dan dibantu UGM. Dari susunan rencana itu tersebut ada beberapa rekomendasi dari konsultan.
Advertisement
"Ada beberapa hal yang memang bisa kejar duluan sebelum laporan selesai," kata dia dalam rilis, Minggu (11/8).
Ia mencontohkan saat ini Kota Lama Semarang, Jawa Tengah sedang berusaha menjadi world heritage city dan Gunungkidul, DIY sedang mempersiapkan masterplan Gunungsewu yang dibantu Kementerian Pariwisata. "Kami bisa dorong ke sana. Sambil dengan kawan-kawan tour and travel, kita ambil yang bisa jadi produk cepat," terang dia.
BACA JUGA
Misalnya, ketika wisatawan ingin ambil paket menginap tiga hari dua malam dengan tema heritage, mereka bisa diarahkan ke Borobudur, Prambanan, dan Kota Lama Semarang. "Mereka bisa lihat candi Buddha terbesar di dunia, kemudian ke candi Hindu terbesar, lalu kita ajak kuliner ke Solo dan berakhir di Kota Lama Semarang menikmati bangunan kolonial," tutur dia.
Menurutnya, hal itulah yang tengah diupayakan sehingga Kementerian Pariwisata dan dunia industri pariwisata bisa menjual produk wisata itu dengan cepat ke luar negeri. Momentum ini, kata dia, harus bisa ditangkap.
"Industri pariwisata kita itu demand creation, bukan demand driven loh. Misalnya, di dunia ini ada dua miliar turis, dari yang biasanya kita ambil 15 juta, sekarang kita harus bisa ambil 20 juta. Jumlahnya kan itu-itu saja. Kita harus kreatif dan lebih hebat dari yang lain," terang dia.
Selain itu, sangat penting memikirkan dengan serius positioning Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar) terhadap destinasi internasional di tingkat regional ASEAN, Asia, dan dunia. "Positioning seperti apa yang diinginkan? Semoga perencanaan ini Oktober selesai. Sebelum itu selesai, kita bisa bikin produk yang siap jual," terang dia.
Mengenai positioning, jika Joglosemar memosisikan lebih tinggi dari destinasi internasional, hal itu harus diimbangi dengan infrastruktur, akomodasi, fasilitas meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) dan hotel yang memadai. Semua aspek harus siap.
Menurutnya, saat ini sudah ada potensi tetapi belum terintegrasi termasuk perencanaannya. Integrated tourism masterplan bisa menjadi pegangan semua pemangku kepentingan yang mengambil kebijakan dan strategi yang bergerak di bidang bisnis, masyarakat, komunitas, hingga akademisi.
"Semuanya nanti bisa memakai dokumen itu sebagai payung perencanaan. Ke depan perlu didetailkan lagi," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
- Kemnaker Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Tahap 2
- Cek Harga Sembako Hari Ini, Cabai Rp39 Ribu, Telur Rp31 Ribu
- Kemnaker Siapkan Perpres Ojol, Tekankan Aspek Keadilan Kerja
- Regulasi UMP 2026 Masih Disusun, Menaker Pastikan Libatkan Buruh
Advertisement
 
    
        BPBD DIY Tangani Pohon Tumbang di Kota Jogja hingga Kulonprogo
Advertisement
 
    
        Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak
Advertisement
Berita Populer
- PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam Naik, UBS dan Galeri24 Turun
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Telur Ayam Rp31 Ribu per Kg
- Hingga Q3 2025, Danamon Raih Laba Rp2,8 Triliun atau Tumbuh 21 Persen
- Tumbuhkan Ekonomi di Daerah, Pemerintah Optimalkan Seluruh Bandara
- Disperindag Kesulitan Cegah Baju Impor Bekas Ilegal Masuk DIY
Advertisement
Advertisement





















 
            
