Advertisement
Sanwamas Kenalkan Rolling Door Berteknologi Jepang
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--PT Sanwamas Metal Industry terlibat Building Construction Industry (BCI) Asia Interchange Session yang mengangkat tema “Sustainability Project Design Update” di Jogja, Jumat (23/8) malam. Hal ini didasari pentingnya pemahaman untuk meningkatkan keamanan bangunan khususnya pada pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, industri, gudang, atau pabrik dengan menggunakan rolling door.
Dalam kesempatan tersebut, Sanwamas memberikan edukasi kepada para arsitek dan konsultan mengenai produk rolling door yang mengadopsi teknologi asal Jepang. Permadi Sudjana, Technical Sales Manager PT Sanwamas Metal Industry menjelaskan Sanwamas merupakan perusahaan manufaktur rolling door yang telah berdiri selama 23 tahun di Indonesia dan telah mendistribusikan produknya ke berbagai bangunan komersial, industrial, hingga residensial.
Advertisement
“Terdapat tiga keunggulan produk rolling door, yakni safety, memiliki sistem teknologi yang mengatur agar tidak membahayakan penggunanya. Lalu, security yang memberikan keamanan bagi pengguna. Selanjutnya, kami memperhatikan faktor kenyamanan [convenience] dengan kemudahan dalam mengoperasikan rolling door, termasuk memilih model dan warna,” ungkap dia dalam rilisnya, Sabtu (24/8/2019).
Menurut Permadi, produk rolling door ini banyak digunakan pula dalam pembangunan infrastruktur di DIY terutama untuk bangunan komersial. Khusus di kawasan DIY, penggunaan produk-produk rolling door banyak dijumpai pada bangunan-bangunan komersial, di antaranya gerai-gerai pertokoan yang berada mal-mal besar di DIY seperti Malioboro Mall, Plaza Ambarrukmo dan Hartono Mall.
"Terdapat pula di gerai pertokoan yang berlokasi di Bandara Adisutjipto dan Rumah Sakit Umum Daerah [RSUD] Sleman,” sebutnya.
Permadi berkata untuk bangunan komersial di DIY banyak menggunakan Light Weight Shutter (LWS) dan Heavy Weight Shutter (HWS). LWS merupakan rolling door reguler yang dilengkapi sistem penguncian tambahan yang membedakan produk Sanwamas dengan para kompetitornya. Sementara itu, produk HWS digunakan untuk bukaan yang lebih besar.
“LWS banyak digunakan di area trade center. Terdapat tiga pilihan pengoperasian, seperti dioperasikan secara manual, dengan tombol, atau radio transmitter,” ujarnya.
Sementara itu untuk pengoperasian HWS juga dapat diintegrasi dengan sistem manajemen gedung. Dibenamkan pula teknologi keamanan anti drop dan sensor wireless berteknologi Jepang.
“HWS ini dapat menahan kecepatan angin hingga lebih dari 100 meter per detik. Dengan ketangguhan tersebut, HWS banyak digunakan di pabrik yang berada di ruang terbuka. Atau penggunaan lainnya di loading dock, mall, atau main entrance,” ujar Permadi.
Selain LWS dan HWS, Sanwamas juga memiliki serangkaian produk lainnya yang mutakhir seperti Pipe Shutter, Broad Shutter, Crystal Clear Shutter, Rapid Steel, Flash Shutter, Fire Shutter, Steel Door, dan Fire Steel Door.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Kini Kereta Ekonomi Gerbong dan Kursinya Generasi Baru, Resmi Beroperasi Mulai Kemarin
- Kemendag Segel SPBU Rest Area KM 42 Jakarta-Cikampek
Advertisement
Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA, Bantul, Sleman dan Sekitarnya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Kelompok Wanita Tani Mentari Sleman, Pemberdayaan Ekonomi Bermula dari Hobi
- MBPI DIY Minta Pengusaha Bayarkan THR untuk PRT, Ojol, dan Buruh yang Dirumahkan
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- BPD DIY Jadi Tuan Rumah Safari Tarawih bersama FKIJK DIY
- Antisipasi Peningkatan Jumlah Pemudik, Pertamina Tambah Stok BBM
- Negosiasi Kepemilikan Freeport Ditargetkan Rampung Juni 2024, Jokowi: Yakin Dapat 61 Persen
Advertisement
Advertisement