Advertisement
Temuan BPK: Kerja Sama Garuda dengan Mahata Diduga Bermasalah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Kerjasa sama antara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIA) dengan PT Mahata Aero Teknologi. jadi temuan BPK.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah melakukan audit terkait dengan pengelolaan pendapatan 2018 pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIA).
Advertisement
Salah satu poin yang disoroti BPK dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP) kepatuhan atas pengelolaan pendapatan di maskapai pelat merah itu adalah kerja samanya dengan PT Mahata Aero Teknologi.
Dalam LHP yang dikutip Bisnis pada Sabtu (21/9/2019), lembaga auditor negara ini menganggap bahwa sejak awal kerja sama antara GIA dengan MAT sudah ditemukan banyak kejanggalan.
Apalagi penunjukkan MAT yang dilakukan secara langsung, ternyata tanpa adanya pembanding dan tidak didukung dengan kajian atas kemampuan mitra kerja sama secara teknis maupun finansial yang memadai.
Adapun hasil pemeriksaan terhadap kompetensi MAT diketahui bahwa MAT belum layak secara teknis untuk ditunjuk sebagai mitra kerja sama.
Pertama, MAT diketahui merupakan perusahaan start up yang baru berdiri dan baru berbadan hukum berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Nomor AHU-0050256.AH.01.01.Tahun 2017.
Dengan demikian, pada saat pernyataan minat dan persetujuan kerja sama disampaikan MAT melalui surat MAT kepada CI tanggal 19 Oktober 2017 tentang Surat Minat dan Persetujuan Kerja Sama Wi-Fi di Pesawat CI, MAT masih belum menjadi badan hukum.
Tak hanya itu saat MAT juga belum memiliki izin dari Kementerian Komunikasi dan Informasi dan belum memiliki sertifikasi pemasangan peralatan tambahan.
Kedua, MAT tidak mempunyai kemampuan finansial untuk melakukan kerja sama. Apalagi perusahaan itu hanya memiliki modal dasar perusahaan sebesar Rp10,5 miliar. Padahal nilai kerja sama dengan GIA, CI dan SA mencapai US$241,9 juta.
Dengan demikian, nilai perjanjian kerja sama jauh melebihi nilai aset sehingga tidak dapat menjadikan jaminan atas nilai kerja sama dengan GIA, Citilink dan Sriwijaya Air.
BPK juga menemukan bahwa MAT menandatangani kerja sama dengan Well Vintage Enterprises sebagai penyedia modal (financial support) pada tanggal 28 Februari 2019 atau setelah penandatanganan perjanjian kerja sama dengan CI.
Selain itu, MAT belum menerbitkan laporan keuangan untuk Tahun 2017 dan 2018. Sampai dengan pemeriksaan berakhir diketahui bahwa MAT masih melakukan proses pembuatan laporan keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bpk.go.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Diramal Tembus 4.000 Dolar AS Troy Ounce pada 2026
- Pasar Panel Surya RI Dikuasai Produk Murah China
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Merger Pelita Air dan Garuda, Begini Tanggapan CEO Danantara
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
Advertisement
Advertisement