Advertisement
Sektor Ini Mampu Percepat Pertumbuhan Ekonomi,

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia menilai sektor yang memiliki dampak cukup cepat terhadap pertumbuhan ekonomi perlu didorong, misalnya saja sektor wisata.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Hilman Tisnawan mengungkapkan pengembangan sektor pariwisata dinilai cukup cepat karena sumber daya yang ada sudah tersedia. Misalnya saja untuk wisata alam yang sudah tersedia keindahan alam yang sudah terhampar.
Advertisement
"Untuk DIY, kami konsisten dengan yang sudah kita buat selama ini. Sekarang fokus nasional itu ke Joglosemar. Kami dukung Pemerintah Pusat untuk pengembangan di Joglosemar dan seiring dengan fokus Pemda DIY dan mendukung adanya bandara YIA," kata dia beberapa waktu lalu.
BI akan ikut mendorong memaksimalkan keberadaan bandara untuk bisa mendukung wisata di DIY. Selain itu, BI juga mendorong wisata berbasis komunitas (community-based tourism).
"CBT itu pelaksanaan pengembangan wisata yang menyertakan lebih banyak masyarakat setempat. Misalnya investor besar, bisa saja [ekonomi] tumbuh tetapi enggak inklusif. Ekonomi memang tumbuh, tetapi masyarakat ditinggalkan," kata dia.
Menurutnya, progam CBT sangat efektif. Hal itu diterapkan BI di Kampung Flory, Sleman dan Nglanggeran, Gunungkidul. Ke depan CBT akan dikembangkan lagi ke daerah lain di DIY misalnya di Kulonprogo dan daerah-daerah lainnya. "CBT ini bisa meningkatkan penghasilan masyarakat. Kalau bisa dilakukan di berbagai tepat bisa luar biasa efeknya," tutur dia.
Hilman menyebutkan BI aktif mengkaji dan membuat kluster dan lahan pencontohan atau demonstrasi plot (demplot) untuk mendukung pengembangan wisata. "Kami akan tambah lokasi-lokasinya. Selain wisata, kami juga dukung pengembangan UMKM agar semakin maju dan meningkatkan perekonomian masyarakat," jelas dia.
Asisten Direktur Perwakilan BI DIY Probo Sukesi menyebutkan selain wisata, UMKM juga menjadi roda pertumbuhan ekonomi di DIY. Namun, ada persoalan yang dihadapi UMKM yang perlu diatasi. "Secara kualitas, produk kita tidak kalah dengan produk luar negeri. Tetapi, permasalahannya ketika ada order dalam jumlah besar, mereka angkat tangan. Ini yang harus kita atasi dan terus kembangkan UKMM itu. Mereka harus siap terima orderan," terang dia. (Kusnul Isti Qomah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mau Ajukan KUR via BRI? Ini Syarat dan Cara Pengajuannya Per Juni 2025
- Harga Minyak Dunia Melambung karena Perang Iran-Israel, Pertamina Segera Koreksi Harga Pertamax
- Status Pengemudi Ojek Online Bakal Jadi UMKM
- Mengenal Hunian Dekat Pusat Transportasi Bernama TOD yang Kini Didorong Tumbuh oleh Pemerintah
- PLN UP3 Yogyakarta Mencatat Ada Penambahan Lima SPKLU Tahun Ini, Berikut Lokasinya
Advertisement

Update Kasus Mbah Tupon, Kapolda DIY: Tiga Tersangka Ditahan Hari Ini
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- 99,18% Penduduk Terdaftar JKN, Pemda DIY Perkuat Komitmen Pertahankan UHC
- Libur Sekolah, Pertamina Jamin Ketersediaan BBM dan Elpiji di DIY Tetap Aman
- Bikin Manufaktur RI Rentan, Pemerintah Waspadai Tensi Geopolitik Dunia
- Status Pengemudi Ojek Online Bakal Jadi UMKM
- Harga Minyak Dunia Melambung karena Perang Iran-Israel, Pertamina Segera Koreksi Harga Pertamax
- Menko AHY Lirik Rusia untuk Buka Peluang Kerja Sama Pembangunan Infrastruktur
- PT KAI Daop 6 Jogja Kenalkan Dunia Perkeretaapian pada Anak
Advertisement
Advertisement