Advertisement
Banyak Demonstrasi, Ini Dampaknya untuk Sektor Investasi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY melihat untuk menjaga investasi di pasar modal dibutuhkan kondisi sosial politik yang stabil.
Kepala Perwakilan BEI DIY Irfan Noor Riza mengungkapkan demonstrasi sedikit banyak memengaruhi dunia investasi pasar modal terutama bagi investor asing. Ia mengatakan investor asing sangat memperhatikan kondisi sosial dan politik di Indonesia. Ketika terjadi gejolak politik yang berkepanjangan, mereka akan melakukan aksi jual. "Memang kebanyakan yang sangat memperhatikan kondisi ini adalah investor asing. Tetapi, investor dalam negeri biasanya mengacu pada apa yang dilakukan investor asing sehingga mereka ikut-ikutan menjual saha. Ini yang harus dijaga," kata dia, Senin (30/9).
Advertisement
Namun, ia mengakui ketika kondisi berangsur stabil, kepercayaan investor asing akan kembali kuat sehingga mereka mulai melakukan investasi kembali. Investor asing memang masih mendominasi pasar modal Indonesia. Meksipun jumlah investor asing hampir seimbang dengan investor dalam negeri, tetapi daya beli dan kekuatan modal investor asing rata-rata lebih besar sehingga sangat berpengaruh pada pasar modal di Indonesia. "Kami berharap, gelombang demonstrasi yang ada bisa berjalan dengan lancar, kondusif, dan tidak berlarut-larut sehingga kepercayaan investor asing ke Indonesia tetap terjaga. Apalagi Indonesia menjadi negara dengan potensi investasi terbaik ketiga global," kata dia.
Pengusaha Muda
Hal senada diungkapkan Ketua Himpuman Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) DIY Teddy Gani Karim. Ia mengungkapkan Hipmi DIY prihatin dengan adanya demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa di DIY. "Kami merasa sangat prihatin dan mengkawatirkan akan terciptanya image yang kurang baik terhadap dunia instansi di DIY sehingga akan membuat para investor yang tadinya ingin berinvestasi di DIY menjadi mengurungkan niatnya, walaupun sampai saat ini belum kelihatan dampaknya secara langsung dari hal tersebut," kata dia.
Ia mengungkapkan, jika gelombang demonstrasi terus-menerus terjadi dan sudah mengarah pada tindakan anarkistis, hal itu dinilai akan berdampak pada investasi yg akan masuk ke DIY. Sementara, di sisi lain Pemda DIY sedang menggalakkan dan menarik investasi masuk ke DIY. Karena itu, untuk menarik investasi dibutuhkan kondisi sosial politik yang kondusif. "Apalagi misalkan demonstrasi sudah bergeser ke arah tuntutan yang tidak logis, yang menimbulkan konflik horizontal dan berujung kaos, kami berharap hal tersebut tidak terjadi. Aksi yang dilakukan oleh mahasiswa menurut pandangan kami mengganggu putaran ekonomi di DIY apalagi mahasiswa memakai Jalan Gejayan sebagai pusat titik demonstrasi mereka, di mana daerah tersebut merupakan salah satu daerah sentral ekonomi kecil menengah yang cukup besar putaran ekonominya," ujar dia.
Menurutnya, ketika jalan ditutup untuk demonstrasi maka akan mengurangi pendapatan UKM yg ada di sepanjang jalan tersebut. "Saya pikir lebih baik para mahasiswa lebih berpikir bagaimana menjaga situasi yang kondusif dan justru harus menjadi garda terdepan dalam menumbuhkembangkan kewirausahaan di DIY. Saya pikir hal tersebut jauh lebih baik dan bermanfaat, sehingga pertumbuhan ekonomi di DIY semakin bertumbuh dan semakin menarik investasi masuk ke DIY," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 404.192 Badan Usaha Terjerat Kredit Macet Ke Pinjol, Naik Tajam
- Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah Incar BPRS di Jogja untuk Merger
- Akhir Libur Sekolah, Sejumlah Tol Jasa Marga Diskon 20 Persen hingga 13 Juli 2025, Ini Daftarnya
- Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025 Menurut Apindo DIY
- Kementerian PKP Tegaskan Regulasi Rumah Bersubsidi Kembali ke Versi 2023
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hingga Juli 2025 Sebanyak 2.495 Pekerja di DIY Terkena PHK
- Pesan Menteri Nusron dalam Forum Pembangunan Wilayah di Sulteng: Tata Ruang Harus Ketat demi Jaga Ketahanan Pangan
- Rapim Semester I, Menteri Nusron Minta Jajaran Evaluasi Tunggakan dan Layanan Elektronik
- Buka Dealer Baru di Jogja, Aion Hadirkan 3 Mobil Listrik Andalan
- Kementerian Pertanian Sebut 212 Produsen Beras Berbuat Curang, Polri Segera Bertindak
- Masih Ada Diskon Tiket Kereta Api Sebesar 30 Persen hingga Akhir Juli 2025
- Pemerintah Salurkan Beras Bersubsidi Program SPHP, Dijual dengan HET Rp12.500 per Kg untuk Pulau Jawa
Advertisement
Advertisement