Advertisement
Nilai Ekspor DIY Turun di November
Kapal kargo melakukan bongkar muat di terminal petikemas Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (25/4/2018). - Bisnis Indonesia
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada November 2019 menurun.
Kepala BPS DIY Heru Margono menyebutkan nilai ekspor DIY pada November 2019 sebesar US$33,3 juta [Rp455 miliar]. Artinya ada penurunan sebesar 11,90% dibanding bulan sebelumnya. "Secara kumulatif, nilai ekspor Januari-November 2019 mencapai US$367,1 juta [Rp5,02 triliun] atau turun 5,14 persen dibanding periode yang sama 2018," ujar dia pekan lalu.
Advertisement
Ia menjelaskam selama periode Januari-November 2019, Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang menjadi pangsa pasar ekspor terbesar mencapai 57,96%. Adapun pakaian jadi bukan rajutan dengan kode Harmonized System 62; perabot, penerangan rumah (94) dan barang-barang rajutan (61) merupakan tiga kelompok komoditas dengan nilai ekspor tertinggi pada bulan November 2019.
"Masing-masing nilainya sebesar US$11,3 juta [Rp154,5 miliar]; US$4,7 juta [Rp64,2 miliar] dan US$3,3 juta [Rp42,1 miliar]. Peningkatan terbesar ekspor November 2019 terhadap Oktober 2019 terjadi pada pakaian jadi bukan rajutan sebesar US$400.000 [Rp5,4 juta] atau 3,67 persen," ujar dia.
Sementara nilai impor DIY pada November 2019 mencapai US$9,8 juta atau naik 12,64% dibanding bulan sebelumnya. Secara kumulatif, nilai impor Januari-November 2019 mencapai US$84,4 juta [Rp1,1 triliun] atau turun 6,53% dibanding periode yang sama 2018.
Selama periode Januari-November 2019, Tiongkok, Hong Kong, dan Taiwan menjadi negara pemasok terbesar impor mencapai 70,02%. Filamen buatan (54); kapas (52); dan kain rajutan (60) merupakan tiga kelompok komoditas dengan nilai impor tertinggi pada periode Januari-November 2019 masing-masing sebesar US$18,8 juta [Rp257,1 miliar]; US$9 juta [Rp123,1 miliar] dan US$7,4 juta [Rp101,2 miliar].
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
- KSPI Perkirakan Kenaikan UMP 2026 Hanya 4-6 Persen
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
Advertisement
Jadwal KRL Jogja-Solo Rabu 24 Desember 2025 dari Pagi hingga Malam
Advertisement
9 Desa Wisata Pilihan untuk Liburan Akhir Tahun di Indonesia
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



