Advertisement
Belanja di Jogja Heboh Lebih Murah dengan Cara Nontunai
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Festival akbar tahunan Jogja Heboh digelar mulai Februari hingga Maret mendatang. Event ini menjadi ajang promosi akbar bagi masyarakat akan potensi wisata, seni budaya, hingga produk-produk khas Jogja pada masyarakat Indonesia, bahkan dunia.
Festival yang dimeriahkan oleh ratusan merchant dan produk khas Jogja ini sudah terintegrasi dengan aplikasi JogjaKita. Aplikasi ini merupakan aplikasi transaksi yang bisa digunakan untuk membayar semua merchant selama festival Jogja Heboh.
Advertisement
"Selama event Jogja Heboh mereka yang bertransaksi menggunakan JogjaKita akan mendapatkan cashback sebesar 15 persen. Mereka yang mememasan kamar hotel bisa mendapat hingga 60 persen," kata CEO PT. Bimasakti Multi Sinergi Ibnu Sunanto melalui rilisnya yang diterima Harianjogja.com, Rabu (5/2/2020).
Dia menjelaskan, JogjaKita hadir berkat kolaborasi antara PT Bimasakti Multi Sinergi dengan berbagai stakehoder yang bernaung dalam KADIN DIY. "Kami mensinergikan SpeedCash sebagai uang elektronik resmi dari PT Bimasakti Multi Sinergi untuk mengkreasikan aplikasi JogjaKita bersama pemerintahan di seluruh DIY," katanya.
Aplikasi JogjaKita di-launching dan dicoba oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X saat pembukaan Jogja Heboh di Tebing Breksi, Minggu (2/2/2020). Hingga kini JogjaKita sudah di gunakan dan didownload oleh lebih dari 5.000 pengguna. Aplikasi JogjaKita bukan hanya digunakan pada saat festival Jogja Heboh berlangsung saja, tetapi juga bisa digunakan setiap saat. "Ke depan kami bersama pemerintah akan mengintegrasikan seluruh merchant di Jogja dengan aplikasi JogjaKita," katanya.
Seluruh lini transaksional di DIY nantinya bisa terintegrasi dengan aplikasi JogjaKita. Termasuk pembayaran parkir, beli oleh-oleh, paket wisata, hingga ke tempat-tempat kuliner di seluruh DIY. Hal ini juga sejalan dengan gerakan Gerakan Nasional Non Tunai yang dicanangkan oleh Bank Indonesia. "DIY harus menjadi provinsi pertama dengan sistem cashless terlengkap dan terbesar," kata Ibnu.
Kini aplikasi JogjaKita sudah bisa di-download di google playstore dengan mekanisme pendaftaran yang mudah. Pengguna hanya perlu menggunakan nomor handphone yang aktif untuk mendaftar. Setelah pendaftaran berhasil, pengguna bisa top up saldo via mobile banking, ATM, dan gerai mini market.
Salah satu keunggulannya selama event Jogja Heboh, kata Ibnu, pengguna bisa menikmati lebih dari 350 layanan transaksi dan pembayaran secara gratis. Bahkan JogjaKita juga sudah bisa digunakan untuk transfer dana ke seluruh bank di Indonesia. “Kami memberikan layanan terbaik untuk mengkreasikan aplikasi JogjaKita. Termasuk di dalamnya fitur transfer dana ke seluruh bank di Indonesia," katanya.
Ibnu menargetkan hingga akhir 2020, angka installer aplikasi JogjaKita minimal 1 juta pengguna. Target ini berbanding lurus dengan banyaknya merchant yang akan diintegrasikan ke aplikasi JogjaKita. "Kami mengupayakan misi besar ini untuk menciptakan pola transaksi yang lebih mudah, cepat dan menguntungkan bagi masyarakat DIY," kata Ibnu.
Ketua Panitia Jogja Heboh 2020, HR Gonang Juliastono mengatakan banyak pihak mendukung digelarnya event tersebut. Mulai dari PHRI, ASITA hingga pusat perbelanjaan modern mengikuti dalam program yang digelar hingga 29 Maret mendatang. "Berbagai penawaran menarik diberikan melalui platform aplikasi JogjaKita," katanya.
Penggunaan aplikasi JogjaKita, kata Gonang, bertujuan agar masyarakat diberikan kemudahan bertransaksi nontunai menggunakan satu aplikasi. Dengan tagline “JogjaKita Cashless”, diharapkan para wisatawan Jogja kini sudah tidak perlu lagi membawa uang cash untuk melakukan transaksi jual beli, melainkan cukup dengan menggunakan aplikasi JogjaKita.
"Seluruh mall, hotel, restoran di Jogja memberi diskon selama event Jogja Heboh berlangsung. Kami sudah cek ternyata lebih murah daripada platform payment gateway yang ada saat ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
- Tak Bisa Bayar Pinjol, Anak Muda Berisiko Kena Depresi
Advertisement
Realisasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Gunungkidul Baru Mencapai 23%
Advertisement
Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini Selasa, 22 Oktober 2024, Stagnan
- Sejumlah Harga Pangan Mulai Daging, Cabai hingga Beras, Kompak Turun Hari Ini
- Ini Harapan ISEI Cabang Yogyakarta untuk Pemerintahan Baru Prabowo-Gibran
- PAFI Kabupaten Yahukimo Berkomitmen Layani Masyarakat Berkaitan dengan Kefarmasian
- DYN Clothingline Hadirkan Koleksi 'Legenda Jepang' di JMFW 2025
- Konsumsi BBM Subsidi di DIY dan Jawa Tengah per September 2024 di Atas 73%, Ini Rinciannya..
- Malyabhara Hotel Dukung Kegiatan Lari dengan Mengadakan Malyabhara Fun Run 2024
Advertisement
Advertisement