Advertisement
APPBI DIY Justru Bersyukur Ada Rojali dan Rohana, Ini Alasannya
Ilustrasi. - ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Fenomena rombongan jarang beli (Rojali) dan rombongan hanya nanya (Rohana) di pusat perbelanjaan banyak diperbincangkan akhir-akhir ini. Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD DIY, Surya Ananta mengatakan fenomena Rojali dan Rohana merupakan hal positif.
Dia mengaku bersyukur ada orang mau masuk mal dan mengucapkan terima kasih. Menurutnya tujuan dari mal adalah menarik orang untuk berkunjung sehingga ratingnya tinggi.
Advertisement
Setelah banyak yang berkunjung ke mal, ini menjadi tugas dari tenant-tenat untuk menarik pengunjung untuk belanja. Bisa dengan membuat undian, poin, atau yang lainnya.
BACA JUGA: 4 Penyu Ditemukan Mati dalam 2 Pekan di Pantai Gunungkidul
"Tinggal teman-teman tenant konversi orang yang sudah jalan-jalan ke untuk mampir spending," kata Surya dikutip Senin (11/8/2025).
Surya menjelaskan tugas mal adalah meningkatkan kunjungan. Rojali dan Rohana menurutnya bukan fenomena baru. Tapi sudah ada bahkan sejak mal baru ada.
Di era saat ini, mulai ada pergeseran tujuan orang datang ke mal. Dari awalnya dominasi belanja, menjadi ke entertain. Jika yang dominan adalah entertain, artinya orang tetap belanja tapi belum tentu bawa belanjaan.
Ia mencontohkan orang datang ke mal untuk makan, belum tentu yang makan di mal akan membungkus makanan untuk dibawa pulang. Lalu datang ke mal untuk nonton di bioskop, mereka pulang dengan tanpa membawa belanjaan, hingga datang ke area bermain.
BACA JUGA: Jadwal KA Bandara YIA Xpress Selasa 12 Agustus 2025: Stasiun Tugu, Wates dan YIA
"Spending di sini, gak kelihatan bawa barang. Kalau hanya melihat orang jalan-jalan kita tahu dia ngeluarin duit," katanya.
Menurutnya tahun ini optimis kunjungan ke mal akan semakin meningkat setelah akses tol sudah mendekat ke DIY, yakni di Prambanan. Ini memudahkan masyarakat untuk datang ke DIY sehingga meningkatkan kunjungan ke mal.
"Tinggal kami para pelaku mal mengkonversi kunjungan menjadi transaksi. Seperti menyelenggarakan diskon," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hungaria Catat Rekor Redenominasi Terbesar, Hapus 29 Nol Sekaligus
- Tiket Nataru 2025 KAI Jogja Sudah Bisa Dipesan Mulai 3 November
- Pasar Properti DIY Dibidik Tumbuh Menjelang Akhir Tahun
- Layani UMKM, BTN Ekspansi Kredit Perumahan di DIY
- Pakar: Banyak Tol Sepi karena Tarif Mahal dan Salah Perencanaan
Advertisement
Resmi, Pemkot Larang Roda Tiga Jadi Angkutan Penumpang di Jogja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- OJK DIY: Aset Perbankan Capai Rp114 Triliun, Risiko Kredit Turun
- Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp61.750, Telur Ayam Naik Lagi
- BEI Yogyakarta Target Tambah 50.000 Investor hingga 2025
- BPOM dan Polri Gerebek Gudang Obat Kuat Ilegal Beromzet Miliaran
- Redenominasi Rupiah Dipercepat, Ini Syarat dan Tahapannya
- Harga Emas Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Naik Lagi
Advertisement
Advertisement




