Advertisement
KANDANG INGKUNG & KOPI : Kemas Ingkung Jadi Makanan Khas DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—DIY merupakan destinasi wisata yang populer. Keragaman kuliner menjadi salah satu daya tarik. Melihat peluang itu, Dwi Puguh Pranowo ingin membuat ayam ingkung menjadi salah satu makanan tradisional khas DIY.
Dwi Puguh Pranowo merupakan pemilik Kandang Ingkung dan Kopi yang terletak di Jitengan, Balecatur, Gamping, Sleman. Ia mulai mengembangkan usaha kulinernya sejak dua tahun lalu.
Advertisement
"Saya lihat DIY ini tujuan turis di Indonesia. Kami lihat ada peluang di bisnis situ. Saya riset kecil-kecilan, bisnis kuliner yang long term itu yang berkaitan dengan tradisional seperti gudeg, sate. Kalau gudeg sudah banyak sekali pemainnya. Kalau sate, terkendala tempat. Akhirnya saya melihat ingkung. Sebenarnya dia produk lama, cuma dia belum dikemas semakai makanan khas Jogja," ujar dia kepada Harian Jogja, beberapa waktu lalu.
Ia mengaku ingin membuat restoran yang unik di tempat yang unik. Ketika bersepeda, ia menemukan sebuah kawasan hutan. Ia kemudian membayangkan membuat restoran dengan bangunan tradisional di tengah hutan. Kemudian lahirlah Kandang Ayam dan Kopi.
"Awalnya kapasitasnya cuma 50 sampai 60 kursi. Tiga bulan langsung ramai. Sampai pada duduk di tikar. Akhirnya muncul ide untuk membuat area makan yang lesehan pakai tikar," kata dia.
Menu utama yang disajikan yakni ayam ingkung dan ada pula garang asem. Menu per orangan untuk menu utama dibanderol mulai dari Rp38.000 dan untuk paket Rp138.000 per kilogram (kg). Menu paket bisa dinikmati untuk empat hingga enam orang.
"Untuk rasa enggak dominan manis. Awalnya manis, tetapi ada yang komplain akhirnya kami kurangi manisnya. Kami kombinasikan rasa khas Jogja tetapi dikurangi manisnya," ujar dia.
Dalam menjalankan usaha, ia terus menjaga kualitas dan cita rasa masakan. Berbagai inovasi dilakukan agar tetap berkembang. "Kami ini dari segi rasa beda, suasana juga berbeda. Makan di tengah hutan, banyak pohon. Banyak tamu yang senang terutama yang berasal dari kota-kota besar di Indonesia," jelas dia.
Nama kandang pun dipilih agar semakin unik. Keunikan lainnya yakni adanya tempat khusus untuk membuat kopi. Para tamu dipersilahan bikin kopi sendiri sesuai selera dan membayar seikhlasnya. Air yang digunakan pun dimasak dengan kayu bakar sehingga ada rasa khas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Minggu 6 Juli 2025
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Prambanan Jazz 2025, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Diskon Tiket 20 Persen, Begini Cara Mendapatkannya
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
Advertisement
Advertisement