Advertisement
Rupiah Menguat Lebih Cepat, Ini Penyebabnya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Rupiah diperkirakan bakal menguat ke level Rp14.800 sampai dengan Rp14.540, lebih cepat dari yang diperkirakan Bank Indonesia.
Pada awal April, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan nilai tukar rupiah dapat mencapai level Rp15.000 per dolar AS pada akhir 2020. Menurutnya, nilai tukar rupiah masih cenderung undervalue mengingat secara fundamental inflasi masih terkendali baik itu defisit transaksi berjalan dan perbedaan suku bunga dalam luar negeri, Hal tersebut juga menunjukkan keyakinan BI nilai tukar rupiah dapat bergerak stabil ke arah Rp15.000 per dolar AS di akhir tahun. Ternyata prediksi itu datang lebih cepat sebab pada perdagangan terakhir di bulan April, Kamis (30/4) rupiah sudah menyentuh Rp14.881 atau menguat 413 poin.
Advertisement
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Suabi mengatakan rupiah masih akan menguat pada perdagangan pekan depan. Menurutnya, mata uang nasional itu akan menguji level Rp14.800 sampai dengan Rp14.540. “Dalam perdagangan Minggu depan rupiah kemungkinan akan dibuka melemah tetapi ditutup menguat tipis dalam rentang Rp14.800 sampai Rp14.540,” katanya Sabtu (2/5).
Menurutnya, penguatan ditopang oleh fundamental ekonomi Indonesia telah teruji dan begitu kokoh pasca data ekonomi eksternal positif membawa angin segar bagi perinvestasian di pasar valas dan obligasi.
Selain itu, pemerintah dan BI berhasil menyelamatkan perekonomian berkat strategi bauran yang diterapkan bersama-sama sehingga bisa menenangkan pasar ditambah lagi penerbitan global bond.
“Di sinilah titik balik pelaku pasar kembali percaya terhadap pasar dalam negeri sehingga wajar kalau arus modal asing kembali,” ungkapnya.
Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana mengatakan selama sebulan terakhir pergerakan rupiah dipengaruhi beberapa hal antara lain jumlah orang yang terpapar Covid-19 baik di Indonesia dan global serta stimulus global dan domestik.
Menurutnya, desifit CAD yang berada di bawah 2% serta kemungkinan pertumbuhan ekonomi dalam negeri di kuartal I/2020 yang dapat berada di antara 3,5%-4% telah menopang penguatan rupiah. “Tampaknya ini memberi harapan besar ke fundamental rupiah,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
- OJK: Investasi Dana Pensiaun Sukarela Capai Rp378,67 Triliun hingga Akhir Mei 2025, Tumbuh 5,36 Persen
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
Advertisement

Bupati Gunungkidul Serahkan Penghargaan PELANDUK 2025 dan Wulan Panutan
Advertisement

Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Gelar HMC 2025, AHM Gali Bakat Ribuan Modifikator Tanah Air
- Trump Ancam Tarif Tambahan 10 Persen Bagi Negara BRICS, Apindo DIY: Ekonomi Akan Melambat
- Rencana Pemkot Jogja Batasi Bus Masuk Malioboro, Begini Respons Pengelola Hotel
- Tingkatkan Kenyamanan dan Pengalaman Pelanggan Smartfren Luncurkan Sarah Asisten Virtual AI Siap Layani Pelanggan
- Warga Muslim Dunia Habiskan 2,43 Triliun Dolar AS untuk Belanja Produk Halal
- OJK: Investasi Dana Pensiaun Sukarela Capai Rp378,67 Triliun hingga Akhir Mei 2025, Tumbuh 5,36 Persen
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
Advertisement
Advertisement