Advertisement
Indonesia Bisa Menjadi Produsen Mobil Listrik Dunia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian meyakini bahwa Indonesia berpotensi menjadi salah satu negara produsen kendaraan berbasis listrik beserta komponen pendukungnya.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan bahwa wabah virus corona (Covid-19) yang melanda dunia saat ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk memperkuat basis kendaraan berbasis listrik (KBL) dan komponennya.
Advertisement
“Mengingat produk-produk alat transportasi yang beroperasi saat ini harus dirancang ulang untuk mendukung kebijakan physical distancing yang diterapkan secara masif di berbagai negara, tren penggunaan KBL sebagai personal mobility device juga semakin meningkat,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (17/5/2020).
Hal itu, kata Ardika, dapat menjadi peluang bagi produsen KBL dalam negeri untuk menciptakan inovasi dalam rangka mengantisipasi tren kehidupan new normal atau situasi normal baru pada masa mendatang.
Menurutnya, Indonesia memiliki daya saing kuat untuk menjadi produsen KBL utama di dunia karena memiliki sejumlah keunggulan, antara lain biaya tenaga kerja dan energi yang lebih murah, serta potensi bahan baku baterai yang melimpah sehingga biaya produksi KBL akan lebih kompetitif jika dibandingkan dengan negara-negara produsen lain.
Dia mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang memacu pengembangan pembangkit bersumber energi terbarukan, yakni air dan angin di berbagai wilayah di Indonesia.
“Pengembangan pembangkit listrik tersebut dapat dijadikan sarana untuk meyakinkan dunia internasional bahwa Indonesia mampu menjadi basis produksi KBL yang didukung sumber energi yang ramah lingkungan,” ucap Ardika.
Menurutnya, penyelesaian regulasi turunan Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program KBL Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan akan melengkapi berbagai insentif yang sudah diberikan sebelumnya.
Insentif tersebut antara lain seperti tax holiday, mini tax holiday, tax allowance, pajak penjualan atas barang mewah, bea balik nama kendaraan bermotor atau pajak daerah, bea masuk ditanggung pemerintah, dan suku bunga kredit.
Ardika berharap agar seluruh insentif mampu mendorong tumbuhnya pasar dan industry KBL dalam negeri setelah wabah virus corona usai.
Hal ini sekaligus menjadi peluang bagi Indonesia untuk menjadi pusat produksi KBL dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
Advertisement

Audiensi ke DPRD, Satgas PPA Bantul Harapkan Dukungan Penuh
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Karyawan TikTok Shop di Amerika Serikat Kena PHK
- Ini 6 Rute Baru Trans Jabodetabek, Berikut Jadwal dan Trayeknya
- Pertamina Patra Niaga Siap Laksanakan LPG Satu Harga
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisman ke DIY pada Juni 2025 Naik 20 Persen
- Pemerintah dan DPR Memproyeksi Inflasi 2025 Sebesar 2,2 Persen hingga 2,6 Persen
- Rencana Kenaikan Tarif Ojek Online, Ini Kata Maxim
Advertisement
Advertisement