Advertisement
Pengusaha DIY Klaim Siap Sambut New Normal
Anggota DPRD DIY menunjukkan beberapa mesin perusahaan yang berhenti karena sebagian pekerja terpaksa diliburkan, Rabu (29/4/2020). - Ist/DPRD DIY.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pengusaha di DIY siap menghadapi new normal. Meski begitu, beberapa pengusaha cukup terganggu permodalannya, karena dampak Covid-19.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DIY, Hermelin Yusuf mengatakan secara uji petik pada anggota Apindo, perusahaan siap menuju new normal, karena perusahaan-perusahaan sudah membiasakan untuk mematuhi protokol kesehatan.
Advertisement
Dicontohkannya setiap unit kerja protokol kesehatan diterapkan, seperti jaga jarak penggunaan masker dan pengecekan kondisi tubuh karyawan juga diperhatikan. Dia mengatakan untuk fasilitas penunjang peningkatan kebersihan atau kesehatan yang ada, jika memang sudah memenuhi tidak perlu ditambahkan.
Sementara untuk yang belum perlu ditambahkan fasilitas penunjang itu. Di masa seperti ini dia pihaknya berharap pemerintah dapat memberikan berbagai fasilitas untuk mempermudah, seperti misalnya terkait dengan perizinan, laporan rutin ke berbagai instansi terkait secara daring.
BACA JUGA
“Bank pemerintah membantu memberikan pinjaman dengan syarat yang tidak memberatkan. Sangat terasa dampak Covid-19, jadi untuk memberikan penunjang fasilitas kesehatan ini kan perlu modal juga. Memang perlu sinergitas tripartit,” ucap Hermelin, Kamis (4/6/2020).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Tebing 100 Meter Longsor, Akses di Girimulyo Kulonprogo Lumpuh
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Hadir di Forum Tekstil Global, Menperin Harap Indonesia Diuntungkan
- Penyaluran Beras SPHP di DIY Mencapai 32,86 Persen per September
- Evaluasi Setahun Pemerintahan Prabowo di Bidang Ekonomi Menurut Indef
- Konstruksi Diprediksi Masih Jadi Penopang Ekonomi DIY Triwulan III
- Ekspor Sektor Ekonomi kreatif Capai Rp215 Triliun di Pertengahan 2025
- Ekonom UGM Sebut Kebijakan Ketenagakerjaan Tambal Sulam
- Meta PHK Ratusan Karyawan Divisi AI
Advertisement
Advertisement



