Advertisement
Stafsus Menteri BUMN Jelaskan Alasan Kenaikan Tagihan Listrik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Keluhan tentang naiknya tagihan listrik ditanggapi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan kenaikan tagihan listrik pelanggan tak disebabkan oleh adanya kenaikan tarif, tapi kenaikan pemakaian.
Arya menyatakan bahwa kontroversi tersebut sebenarnya bermuara dari peningkatan pemakaian listrik masyarakat selama masa pandemi Covid-19.
Advertisement
“Jadi yang naik tagihannya, kenapa naik? Karena pemakaian kita di rumah banyak yang dipakai listriknya di rumah, mulai dari anak, orang tua, semuanya bekerja dan sekolah dari rumah,” katanya Rabu (10/6/2020).
Dia menjelaskan, kenaikan tagihan yang tiba-tiba ini juga disebabkan oleh faktor operasional PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN yang terhambat pandemi Covid-19.
Selama pandemi, khususnya pada Maret—April, petugas PLN tidak dapat melakukan pemeriksaan meteran listrik secara langsung. Alhasil, PLN menggunakan rata-rata pemakaian dalam 3 bulan terakhir untuk menentukan tarif di periode tersebut.
Lonjakan tagihan muncul saat petugas PLN mulai bisa melakukan pemeriksaan meteran secara langsung pada Mei. Hal ini disebabkan oleh adanya kekurangan bayar yang terdeteksi dari pengecekan meteran selama periode 2 bulan sebelumnya.
Kekurangan bayar tersebut kemudian dijumlahkan terhadap tagihan bulan tersebut. Terlebih, tagihan juga meningkat karena penetapan untuk Juni didasarkan pada meteran secara langsung. Sehingga, tagihan pada Juni mengalami peningkatan signifikan.
“Jadi kalau dibilang PLN membohongi tidak bisa, karena meterannya jelas, angkanya jelas, listrik angkanya jelas. Meteran ada di rumah pelanggan, bukan di PLN,” katanya.
Dia menegaskan tidak mungkin PLN sebagai BUMN sengaja membebani masyarakat di tengah situasi pandemi. Bahkan, PLN mencoba memberi keringanan dengan membolehkan pelanggan melunasi kekurangan bayar tersebut dengan mencicil selama 2—3 bulan.
Arya pun meminta publik untuk tidak termakan hasutan politik yang menyudutkan pemerintah dan BUMN. Dia juga mempersilakan masyarakat untuk mengajukan komplain kepada PLN dengan membawa bukti foto meteran masing-masing.
“Kalau ada yang melintir-melintir, tolong lah. Apalagi, yang mempunyai tendensi politik, tolong jujur! Kami berani kok, teman-teman PLN juga berani, coba yang komplain tersebut bawa angkanya ke PLN, lihat meterannya!” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
- Biaya Pembangunan IKN Mencapai Rp72,1 Triliun dari APBN
- UMKM DIY Bisa Manfaatkan Securities Crowdfunding Sebagai Alternatif Pendanaan Selain Perbankan
- Kadin DIY Optimis Ekonomi Masih Stabil di Tengah Pelemahan Rupiah
- Digitalisasi Keuangan Daerah, BPD DIY Dukung Penuh Pemkot Jogja
- Journalist Competition Astra Motor Yogyakarta Kembali Digelar
Advertisement
Advertisement