Advertisement
Mantan Menpar Ini Prediksikan Sampai Kapan Pemulihan Pascapandemi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Menteri Pariwisata periode 2014-2019, Arief Yahya menilai pemulihan pandemi Covid-19 dan dampak ekonominya diperkirakan akan rampung pada 2022.
"Jadi dua-duanya [pemulihan pandemi dan dampak ekonomi], menurut para ahli diperkirakan akan selesai pada 2022," ujar Arief Yahya dalam seminar daring Indonesia Brand Forum 2020 di Jakarta, Selasa (30/6/2020).
Advertisement
Menurut Arief, hampir semua ahli menilai bahwa pemulihan ekonomi global pascapandemi tidak bisa bergerak cepat, bergeraknya lambat dan bergelombang.
Ada dua hal besar terkait dengan hal ini, pertama, penanganan krisis kesehatan, isu-isu kesehatan yang berdampak terhadap perekonomian yang kalau dibiarkan dan tidak ditangani akan berdampak pada sektor sosial. Hal kedua adalah penanganan dampak ekonominya akibat pandemi.
Dia juga memaparkan fase dampak-dampak Covid-19 terhadap perekonomian. Fase awal yang dikenal sebagai first shock merupakan fase dampak ekonomi ketika pandemi Covid-19 bermula.
"Kalau yang fase aftershock mulai dirasakan sekarang, di mana terjadi PHK [pemutusan hubungan kerja] dan sejumlah perusahaan gulung tikar dan sebagainya," kata Arief Yahya.
Akan tetapi, lanjut dia, ada juga yang bersifat positif di fase aftershock, yakni kebangkitan nasionalisme. Hal seperti ini bisa ditebak karena memiliki musuh bersama yakni Covid-19 sehingga membuat masyarakat bersatu.
Kemudian karena pergerakan barang mengalami keterbatasan akibat dampak penguncian di sejumlah negara, maka pergerakan barangnya hanya akan relatif terjadi di tempat-tempat dekat.
Dia juga menyampaikan para ahli menilai di fase aftershock ini juga diperkirakan akan terjadi kolaps atau tumbangnya kawasan Eropa.
Dalam paparannya, Arief Yahya menyampaikan di fase aftershock sejumlah negara mulai mencabut kebijakan penguncian secara bertahap, kemudian mengambil sejumlah langkah dalam memitigasi gelombang kedua Covid-19.
Lebih lanjut dia juga menjelaskan menurut para ahli, vaksin Covid-19 akan ditemukan dan disebarluaskan secara masif pada 2021. Hal ini dinilai mampu meredam gelombang krisis pandemi tersebut baik dalam sektor kesehatan maupun ekonomi.
Selepasnya dunia menjalani pemulihan sepenuhnya menuju new normal pada 2022, seusai vaksin ditemukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
Advertisement
Pilkada 2024, Heroe Poerwadi Hingga Singgih Raharjo Ambil Formulir Partai Golkar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Libur Ramadan dan Lebaran 2024 Jaringan XL Axiata Aman Terkendali, Kenaikan Trafik Tertinggi di Jawa Tengah dan DIY Capai 68 Persen
- Pakar Energi UGM Sebut Konflik Iran-Israel Bisa Picu Kenaikan Harga BBM
- EIGER Adventure dan 100 Perempuan Indonesia Rayakan Hari Kartini Berkebaya di Puncak Gunung Kembang
- Sahid Raya Hotel Gelar Konser Iwan Fals, Presale Tiket 30 April 2024
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Dorong Laju Transisi Energi, PLN Kampanyekan Kendaraan Listrik pada Peringatan Hari Bumi 2024 Jawa Tengah
- Tak Terpengaruh Konflik Iran-Israel Harga Minyak Dunia Turun
Advertisement
Advertisement