Advertisement
Pandemi Corona Picu Kontraksi Pertumbuhan Ekonomi DIY Capai 6,65%

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mengumumkan pertumbuhan ekonomi DIY triwulan II 2020 mengalami kontraksi sebesar 6,65% dibanding triwulan sebelumnya. Industri akomodasi dan makanan-minuman memiliki andil terbesar dalam kontraksi ini sebagai imbas pandemic covid-19.
Kepala BPS DIY, Heru Margono, menjelaskan kontraksi lebih besar terjadi jika dibanding triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, yakni sebesar 6,74%. “Berbalik arah jika dibanding pertumbuhan periode yang sama di tahun 2019 sebesar 6,77 persen,” ujarnya melalui siaran langsung youtube Humas BPS DIY, Rabu (5/8/2020).
Advertisement
Baca juga: Pemkab Bantul-BPD DIY Siap Bangun Wisata Agro di Nawungan
Kontraksi pertumbuhan ekonomi ini dipicu oleh sembilan kategori. Pada hitungan quarter to quarter, penyumbang terbesar adalah lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum, transportasi dan pergudangan, dan jasa lainnya, masing-masing sebesar -3,51%, -1,44%, dan -1,10%.
Sementara pada hitungan year on year, andil terbesar kontraksi adalah dari penyediaan akomodasi dan makan minum yakni sebesar -3,79%, kemudian disusul oleh kontruksi sebesar -2,38%, lalu transportasi dan pergudangan -1,81%, jasa lainnya -1,18%, dan industri pengolahan -0,96%.
Baca juga: Rektor UNY Sutrisna Wibawa Khawatirkan Keselamatan Anak Mencari Sinyal
Ia menjelaskan penyebab utama kontraksi ini tak lain adalah pandemic covid-19 yang mulai melanda DIY pada pertengahan Maret lalu. Di samping itu, selesainya pembangunan megaproyek Yogyakarta International Airport (YIA) juga turut berkontribusi dalam kontraksi ini.
“Tingginya kontribusi kategori penyediaan akomodasi dan makan minum membawa pengaruh yang signifikan terhadap arah pertumbuhan ekonomi DIY. Puluhan hotel tutup karena tingkat hunian yang sangat rendah,” ujarnya.
Sementara kontraksi kategori transportasi dan pergudangan disebabkan dibatasinya kegiatan transportasi publik selama masa pandemi. Anjuran pemerintah agar stay at home mengakibatkan penurunan kunjungan wisata dan tempat hiburan di DIY
Meski demikian, dari sisi lapangan usaha, terdapat beberapa kategori yang masih tumbuh, diantaranya informasi dan komunikasi sebesar 20,74%, disusul jasa Kesehatan sebesar 17,91%, pertanian 10,06%, jasa Pendidikan 5,13%, administrasi pemerintahan 5,02%, pengadaan air 3,16% dan real estate 2,75%.
Sebelumnya, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana, mengatakan dua sektor paling berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi DIY adalah Pendidikan dan pariwisata. Karena Pendidikan masih belum akan dilaksanakan tatp muka, maka di sektor pariwisata pemulihan ekonomi akan dilakukan dengan bertahap.
Pada pemulihan ekonomi sektor pariwisata ini, pihaknya mengusung konsep wisata eksklusif, dimana target wisatawan bukan lagi rombongan, melainkan kelompok kecil seperti keluarga tapi dengan daya beli yang lebih tinggi. “Quality tourism, bukan mass tourism,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
Advertisement

Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman Hari Ini, Jumat 4 Juli 2025
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Harper Malioboro Yogyakarta Raih Penghargaan Tertinggi Kategori Makanan dan Minuman di Archipelago F&B Bootcamp 2025
- Danantara Jalin Komitmen Investasi dengan Perusahaan Arab Saudi Senilai Rp162 Triliun
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Karyawan TikTok Shop di Amerika Serikat Kena PHK
- Ini 6 Rute Baru Trans Jabodetabek, Berikut Jadwal dan Trayeknya
- Pertamina Patra Niaga Siap Laksanakan LPG Satu Harga
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisman ke DIY pada Juni 2025 Naik 20 Persen
Advertisement
Advertisement