Advertisement
Ekspor di DIY Mulai Tumbuh pada Juni, Ini Tiga Negara Tujuan Utama

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Ekspor di DIY mulai mengalami peningkatan pada Juni jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Meski begitu, jika dibanding tahun sebelumnya selama Januari-Juni 2020 masih lebih rendah dari Januari-Juni 2019.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Heru Margono mengatakan nilai ekspor DIY Juni 2020 mencapai US$25,1 juta atau naik 17,29% dibanding ekspor Mei 2020. “Secara kumulatif, nilai ekspor Januari-Juni 2020 mencapai US$178,3 juta atau turun 8,94% dibanding periode yang sama 2019,” kata Heru, Jumat (7/8/2020).
Advertisement
Baca juga: Pekerja Formal Bergaji Rp2 Juta-Rp3 Juta Bakal Paling Banyak Dapat BLT
Jika dilihat dari negara tujuan, tiga besar negara tujuan utama ekspor barang DIY pada Juni 2020 adalah Amerika Serikat dengan total nilai ekspor mencapai US$7,2 juta, disusul Jerman dengan total nilai US$3,5 juta, dan Jepang dengan total nilai US$1,9 juta.
Sementara jika dilihat dari tiga besar komoditas utama ekspor dari DIY pada Juni 2020 adalah Pakaian Jadi Bukan Rajutan mencapai US$8,5 Juta, disusul Perabot, Penerangan Rumah sebesar US$4,4 juta, dan Barang-barang dari Kulit US$1,9 juta.
Kepala Seksi Ekspor Impor, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Thereshia Sumartini melihat memang mulai ada tren positif dalam beberapa waktu terakhir. “Kami optimis akan lebih baik lagi untuk ekspor,” ucap Thereshia.
Baca juga: Pemerintah Terbitkan Kurikulum Darurat untuk Sekolah, Ini Isinya
Dia menjelaskan ada sejumlah hal yang menjadi tantangan saat ini. Baik bagi pengusaha yang telah memulai ekspor, maupun pengusaha yang belum menjangkau pasar ekspor. Untuk pelaku usaha yang telah merambah pasar ekspor menurutnya tantangan yang dihadapi salah satunya sempat sulitnya bahan baku.
“Untuk pengusaha yang belum ekspor, dan akan menjangkau ekspor tentunya tantangan semakin banyak. Saat ini kan tidak dipungkiri ada kekhawatiran negara lain, penyebaran virus Covid-19. Itu juga jadi tantangan untuk meyakinkan. Kemudian juga standarisasi produk,” ujarnya.
PIhak Disperindag DIY dikatakannya juga telah berusaha membantu para pengusaha. Baik dari pelatihan, kemudahan untuk dapat menjangkau pasar ekspor dengan sistem digital, dan juga membantu mencari pasar untuk penjualan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
Advertisement

Akses Keluar Masuk Jalan Tol Jogja Solo Segmen Klaten-Prambanan, Jarak Tempuh Hanya 10 Menit
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang Tahun Baru Islam, PHRI DIY Sebut Hotel Ramai hingga 4 Hari
- TikTok Akan Dibeli Orang Kaya di AS, Begini Respons Pemerintah China
- Kelola Sampah Sepenuh Hati, Bisnis Hotel Semakin Berseri
- Semarakkan Liburan Sekolah, MORAZEN Yogyakarta dan Waterboom Jogja Gelar Lomba Mewarnai
- Update! Harga Bahan Pangan Selasa 1 Juli 2025
- Pakar Energi UGM Sebut Kenaikan Harga BBM Non Subsidi Sudah Tepat
- Astra Motor Yogyakarta Ajak Honda Community Riding Santai Malam Hari
Advertisement
Advertisement