Advertisement
Transaksi Non-Tunai Terus Didorong
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gojek bekerja sama dengan Bank BPD DIY, dan Pemkot Jogja mendorong transaksi non-tunai, di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya dengan launching e-retribusi via GoBills dan implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pasar Beringharjo, Rabu (12/8/2020).
District Head Gojek Yogyakarta, Ridzky Novasandro mengatakan sebagai finansial teknologi karya anak bangsa, Gojek juga mendukung upaya Pemerintah DIY menjadi provinsi cerdas melalui kemudahan pembayaran non tunai di berbagai aspek keseharian masyarakat, termasuk dalam pembayaran retribusi pasar.
Advertisement
“Sejak Desember 2019, masyarakat DIY sudah bisa membayar Pajak Bumi Bangunan, Pajak Daerah dan Retribusi non-tunai melalui fitur GoBills di aplikasi Gojek,” ucap Sandro.
Direktur Pemasaran Bank BPD DIY, Agus Tri Murjanto, mengatakan pembayaran retribusi dengan metode non tunai merupakan salah satu terobosan dalam memaksimalkan potensi penerimaan daerah di seluruh Kota dan Kabupaten se-DIY serta membantu memutus rantai penularan Covid-19.
“Kami sudah berjalan lama, tapi kami tidak mau sendiri, kami mendorong kolaborasi. Salah satunya dengan Gojek ini. Masyarakatkan semakin mudah, termasuk yang di pasar ini semakin mudah,” kata Agus.
Wakil Walikota Jogja, Heroe Poerwadi menghimbau masyarakat Jogja terutama pedagang memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan transaksi di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Salah satu langkah penting untuk memutus rantai penularan Covid-19 adalah melakukan transaksi secara non tunai atau cashless, karena kita bisa melakukan segala transaksi hanya dengan satu aplikasi dan di handphone sendiri. Seperti pembayaran retribusi secara daring atau E-Retribusi, selain bisa membantu mengurangi tatap muka saat mengutip retribusi, E-Retribusi juga efektif mengurangi sampah kertas karena riwayat pembayaran bisa dilihat di aplikasi GoBills,” ucapnya.
Hal Senada diungkapkan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Miyono mengatakan pihak BI juga mendukung transaksi non tunai. Diungkapkannya transaksi dengan QRIS di DIY tumbuh sangat baik. Posisi akhir Desember 2019 sampai posisi akhir Juli pertumbuhan mencapai 240%. “Nomor satu nasional, kalau dari jumlah merchant mencapai 109.000 posisi nomor delapan nasional. Maklum provinsi tidak luas ya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Nathan Tjoe Aon Gabung Lagi, STY Yakin Kejutkan Korsel Jumat Dini Hari
- Lobi Erick Thohir Jempol, SC Heerenveen Lepas Nathan Tjoe hingga Akhir Turnamen
- Kecelakaan di Jalan Solo-Jogja Delanggu Klaten, Pemotor asal Magetan Meninggal
- Prediksi Susunan Pemain Persik Kediri Vs PSS, Misi Sleman Hindari Degradasi
Berita Pilihan
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Rabu 24 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dorong Laju Transisi Energi, PLN Kampanyekan Kendaraan Listrik pada Peringatan Hari Bumi 2024 Jawa Tengah
- Tak Terpengaruh Konflik Iran-Israel Harga Minyak Dunia Turun
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, DPD REI DIY: Tidak Menjadikan Bisnis Properti Kolaps
- Seusai Lebaran, Harga Bawang Merah Jadi Mahal
- Lahan Panen DIY April 2024 Diperkirakan 35.557 Hektare, Gunungkidul Terluas
- PLN Mobile Proliga 2024 Siap Digelar, Kolaborasi Dukungan Untuk Pengembangan Voli di Tanah Air
- Cuaca Tak Menentu Bikin Harga Bawang Merah Melonjak Drastis
Advertisement
Advertisement