Advertisement
Dampak Pandemi Corona, AirAsia Rugi Hingga Rp3,4 Triliun
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 benar-benar memukul usaha dunia transportasi. Akibatnya, Grup AirAsia Bhd mencatatkan rugi bersih 992,89 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp 3,4 triliun pada kuartal kedua yang berakhir 30 Juni 2020 (2Q20) dibandingkan dengan laba bersih 17,34 juta ringgit Malaysia pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Pada puncak pandemi Covid-19 ketika banyak negara mengumumkan lockdown dan pembatasan perbatasan, pendapatan grup maskapai penerbangan berbiaya rendah itu turun 96 persen menjadi 118,96 juta ringgit Malaysia atau Rp 414 miliar lebih dari 2,92 miliar ringgit Malaysia sebelumnya.
Advertisement
Baca juga: Warga Dirikan Pasar Kali Online untuk Bertahan di Tengah Pandemi
Grup AirAsia mengatakan 42 persen dari pendapatannya dikontribusikan oleh operasional kargo dan logistik.
Pengeluaran menurun karena maskapai tersebut menghibernasi armadanya pada akhir kuartal pertama dan secara bertahap kembali beroperasi pada akhir Mei hingga awal Juni karena pembatasan perjalanan domestik berkurang.
"Grup menerapkan langkah-langkah pengendalian biaya seperti penentuan ukuran tenaga kerja yang tepat, pemotongan gaji untuk manajemen, staf dan direktur, negosiasi penundaan dengan pemasok dan mitra dan restrukturisasi posisi bahan bakar," isi keterangan AirAsia Group ditulis Kamis (27/8/2020).
Baca juga: Serangan Siber Menyasar Media di Tanah Air Diperkirakan Akan Meningkat
Adapun arus kas, grup tersebut mencatat arus keluar bersih sebesar 1,67 miliar ringgit Malaysia selama 2Q20 karena pandemi Covid-19 saat ini berkontribusi pada penurunan permintaan penerbangan.
Selama kuartal yang ditinjau, pendapatan untuk bisnis maskapai penerbangan adalah 68,0 juta ringgit Malaysia karena kapasitas berkurang sebesar 98 persen dibandingkan dengan kuartal kedua tahun 2019 (2Q19).
Total sebanyak 204.082 penumpang diangkut selama 2Q20 dibandingkan dengan 12,84 juta penumpang yang diterbangkan pada 2Q19.
Malaysia dan Filipina mengumumkan hibernasi armadanya masing-masing mulai 28 Maret dan 20 Maret 2020, sedangkan Indonesia secara signifikan mengurangi penerbangan domestik dan internasionalnya.
Beberapa waktu lalu AirAsia juga membuka penerbangan carter untuk turis atau pasien kesehatan Medan - Penang namun kemudian ditutup kembali karena mendapat protes dari Ketua Menteri Penang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
Advertisement
Advertisement