Advertisement
Konglomerat India Kejar Kontrak dengan Bandara Besar di Indonesia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Pembelian saham pengendali di Mumbai International Airport Ltd., unit GVK yang menjalankan bandara tersibuk kedua di India, akan membantu Adani Enterprises Ltd. milik konglomerat Gautam Adani.
Perusahaan milik Adani akan mendapat banyak kekuatan dalam industri penerbangan yang dimasukinya tahun lalu dengan memenangkan enam bandara yang diprivatisasi oleh pemerintah dengan model sewa jangka panjang.
Advertisement
BACA JUGA : Investasi Mengalir Berkat Bandara
Kesepakatan pembelian saham itu akan membantu Adani Airport Holdings Limited (AAHL), perusahaan induk Adani Group untuk bisnis bandara dan anak perusahaan Adani Enterprises Limited, mengambil kendali atas Navi Mumbai International Airport Ltd. (NMIAL) yang sedang dibangun—yang 74 persen sahamnya dimiliki oleh MIAL.
Kesepakatan itu seperti dikutip dari www.thehindubusinessline.com, Senin (31/8/2020) juga akan memberi Adani 25% saham di Mumbai Aviation Fuel Farm Facility Private Limited (MAFFPL), sebuah usaha patungan yang dibentuk untuk mengoperasikan fasilitas pengisian bahan bakar untuk Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji (CSIA), dan 26% saham di Mumbai Airport Lounge Services Private Limited (MALSPL), entitas yang dikendalikan bersama yang mengelola layanan ruang tunggu di bandara.
Selain itu, pembelian saham tersebut akan memungkinkan Adani mengejar kontrak bandara di Indonesia. Pasalnya, GVK melalui PT GVK Services memiliki perjanjian layanan manajemen dengan otoritas bandara Indonesia, yakni PT Angkasa Pura 1 untuk mengelola operasi komersial nonaeronautika di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali.
BACA JUGA : Kulonprogo Sangat Butuh Hotel, Investor Hotel Bintang 3 & 4
GVK memiliki 97 persen saham di PT GVK Services yang mengelola dan mengoperasikan fasilitas komersial di Bandara Ngurah Rai.
Tak hanya sampai di situ, kesepakatan dengan GVK juga dapat memberi Adani peran dalam pengembangan Bandara Internasional Yogyakarta.
Beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari laman resmi GVK, PT Angkasa Pura II (Persero) telah memilih GVK sebagai mitra untuk mengubah Bandara Internasional Kaulanamu di Medan menjadi hub regional dan juga untuk mengembangkan Bandara Silangit di Sumatra Utara sebagai tujuan wisata.
PT Angkasa Pura II (Persero) dan GVK sedang dalam tahap pembahasan lanjutan untuk membuat kesepakatan definitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
- Transaksi Rupiah di Lintas Negara Naik 100 Persen
- Harga Bawang Merah Naik 100 Persen, Ini Penyebabnya
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
Advertisement
Advertisement