Advertisement
Pegiat UMKM Perempuan dan Difabel Difasilitasi Berjualan Online

Advertisement
Harianjogja.com. JAKARTA--Tokopedia bersama Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) dan Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil-Mikro (ASPPUK) mengajak pegiat UMKM lokal khususnya kaum perempuan dan difabel untuk memanfaatkan teknologi digital. Harapannya mereka bisa bertahan di masa pandemi COVID-19 dengan meningkatnya pendapatan mereka.
Kolaborasi ini berbentuk program Pemberdayaan UMKM - Perempuan Wirausaha Tangguh dan Kreatif yang menargetkan lebih dari 2.000 orang pelaku UMKM perempuan dan 75 orang difabel di Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY pada akhir tahun ini.
Advertisement
BACA JUGA : Ini Alasan, Anak Muda Jangan Ragu Memulai Olshop
"Kami melihat sebelum pandemi mungkin belum banyak yang terlalu kenal dengan berjualan online, tetapi kami yakin pegiat UMKM itu sebetulnya survival skillsnya luar biasa, jadi melihat adanya kemungkinan berjualan online pastinya lebih mudah dan cepat untuk beradaptasi," ujar VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, Selasa (9/9/2020).
Nuraini berharap program yang dia gagas bersama CCFI dan ASSPUK memberikan dampak positif dalam pemulihan ekonomi khususnya di masa pandemi seperti sekarang ini, juga menghasilkan UMKM yang bisa lebih mandiri.
"Dengan kolaborasi ini kami berharap semakin banyak UMKM yang terus tergerak untuk memanfaatkan digital dan teknologi untuk mempertahankan bisnis sekaligus berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi yang saat ini terdampak pandemi COVID-19," ujar dia.
Direktur Public Affairs, Communications & Sustainability PT Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo menilai perempuan menjadi komponen penting di masyarakat yang bisa diberdayakan. Dalam berbagai studi dinyatakan bahwa perempuan yang diberdayakan kemampuannya sehingga pendapatannya meningkat, akan mampu melakukan investasi di bidang kesehatan dan keluarga.
"Inilah yang mendorong akhirnya bangsa bisa lebih tumbuh menjadi lebih baik," ujarnya.
Triyono mengungkapkan, mereka yang dinyatakan bisa tergabung dalam program diberi pelatihan antara lain menyoal akses pasar, permodalan dan pendampingan.
BACA JUGA : Masyarakat Kota Jogja Sudah Bisa Nikmati Belanja Online
"Kami melihat ada opportunity terkait e-commerce. UMKM yang selama ini mungkin bisa nyambung dengan e-commerce bisa disambungkan sehingga mudah-mudahan akses pasar mereka menjadi lebih luas," ucapnya.
Deputy Director Asosiasi Perempuan Pengusaha Usaha Kecil (ASPPUK), Mohammad Firdaus menyambut positif program karena bukan hanya memperkenalkan cara pemasaran daring pada para pelaku usaha, tetapi juga adanya pendampingan untuk mereka. Tiga provinsi yang salah satunya DIY ke depan akan menjadi percontohan program tersebut.
"Hampir di atas 50 persen, perempuan yang kami dampingi belum menggunakan media online sebagai sarana marketing. Program ini membuka, awal yang baik. Program ini memberi berkah saatnya pelaku usaha kecil mikro masuk dalam dunia pemasaran secara online," katanya.
Assessment atau evaluasi dilakukan sebagai tahap awal untuk menyeleksi para pegiat UMKM perempuan dan difabel yang akan berpartisipasi dalam program. Evaluasi ini mencakup kesiapan mereka mengikuti program hingga akhir, lalu kesiapan jaringan internet di kawasan mereka tinggal, produk hasil usaha yang diutamakan tidak mudah rusak atau basi.
Dari sisi pendampingan, pelatihan yang diberikan berupa bagaimana menampilkan foto produk yang baik, cara mengurus toko online, kemasan, cara membuat kalimat yang bagus, akses bahan baku yang bagus.
"Ini yang kadnag belum terbiasa. Kadang menyerah duluan, merasa gagap teknologi dan lainnya. Tetapi kalau sudah dicoba, mudah-mudahan bisa. Kami ingin mengajak ibu-ibu yang belum bergabung dengan strategi online ini pelan-pelan bisa bertransformasi ke strategi memanfaatkan digital ini," kata Firdaus.
BACA JUGA : Pasar sepi Pembeli, Petani Pilih Jualan melalui Online
Pada akhir tahun ini, hasil capaian program akan dievaluasi untuk bisa dikembangkan lebih lanjut, termasuk perluasan cakupan wilayah. Menurutnya kerjasama ini diharapkan bisa menjadi inspirasi dan pengetahuan pada kaum hawa tentang mudahnya berjualan secara daring jika mereka mau berusaha.
"Ini bisa menjadi inspirasi lain bahwa ternyata ibu-bu yang selama ini tidak pernah mencoba berjualan secara online ternyata bisa, juga dengan teman-teman difabel," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ada 243 Titik Rawan Perjalanan Kereta Api, PT KAI Gelar Inspeksi Hadapi Libur Akhir Tahun
- Harga Gula di Dalam Negeri Mahal, Ini Penyebabnya
- TikTok Shop Kembali ke Indonesia Gandeng E-Commerce, Ini Reaksi Kemenkop
- Jokowi Buka Opsi Perpanjangan Kontrak Freeport 20 Tahun, Ini Syaratnya
- Lonjakan Harga Bahan Pokok Tak Terkendali
Advertisement
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- DIY Dapat Alokasi APBN 2024 Sebesar Rp25,82 Triliun
- Pengguna MyPertamina di Jateng & DIY Capai 2,4 Juta
- Pertamina Patra Niaga JBT Make Over SPBU di Pemalang
- Mirota Tetap Konsisten Jaga Kualitas Susu Lactona
- Rayakan HUT ke-4, Novotel Suites Malioboro Gandeng 10 Seniman Mural
- Ada 243 Titik Rawan Perjalanan Kereta Api, PT KAI Gelar Inspeksi Hadapi Libur Akhir Tahun
- Kebutuhan Meningkat, Kasus Pinjol Ilegal Berpotensi Naik Jelang Nataru
Advertisement
Advertisement