Advertisement
Harga Minyak Mentah Turun Menyusul Berita Donald Trump Positif Covid-19
Kilang minyak lepas pantai di Skotlandia - Bloomberg/Jason Alden
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Tidak hanya pasar saham dan mata uang, harga komoditas termasuk minyak mentah pun melemah menyusul berita bahwa Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump positif terjangkit Covid-19.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak November anjlok 2,7 persen ke level US$37,69 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 12.40 WIB. Sepanjang pekan ini, WTI melemah 6,4% sepanjang pekan ini.
Advertisement
Sementara itu, minyak patokan global, Brent, untuk pengiriman Desember 2020 terpantau melemah 2,4% ke level US$39,94 di bursa ICE Futures Europe setelah anjlok 3,2 persen pada hari Kamis.
Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam akun resmi twitternya, @realDonaldTrump, bahwa dirinya bersama dengan Ibu Negara AS, Melania Trump, dinyatakan positif Covid-19.
BACA JUGA
Trump melakukan test Covid-10 setelah Hope Hicks, salah satu ajudan terdekatnya, positif mengidap Covid-19.
“Malam ini, @FOTUS [akun twitter Melania Trump] dan saya dinyatakan positif Covid-19. Kami akan memulai proses karantina dan pemulihan kami segera. Kami akan melewati ini bersama!,” tulis Donald Trump seperti dikutip dari akun resmi twitternya, Jumat (2/92/2020).
Berita Trump yang terjangkit Covid-19 diperkirakan mempertajam perhatian publik terhadap penanganan pandemi yang tidak efektif, di saat ia berkampanye pemilihan presiden melawan Joe Biden, yang memimpin dalam jajak pendapat nasional.
Sudah Melemah
Bahkan sebelum pengumuman ini, minyak mentah sudah melemah karena kemungkinan disahkanya stimulus fiskal AS sebelum pemilihan presiden November mendatang mulai memudar setelah pembicaraan tidak menghasilkan terobosan langsung.
"Trump dan berita virus corona, bersama dengan ketidakpastian pembicaraan paket stimulus AS, hanyalah pemicu dan berfungsi sebagai pengingat bahwa ekonomi global dalam masalah setidaknya untuk enam bulan ke depan," kata pendiri Vanda Insights, Vandana Hari, seperti dikutip Bloomberg.
“Yang lebih penting dari hal tersebut adalah realisasi bahwa ada lebih banyak pasokan yang masuk ke pasar saat pertumbuhan permintaan melemah,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
- PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
- Kemnaker Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Tahap 2
- Cek Harga Sembako Hari Ini, Cabai Rp39 Ribu, Telur Rp31 Ribu
- Kemnaker Siapkan Perpres Ojol, Tekankan Aspek Keadilan Kerja
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Kendalikan Harga dan Inflasi, Bulog DIY Salurkan Bantuan Pangan
- Harga Emas Batangan Hari Ini Senin 3 November 2025
- Harga BBM: Bensin Turun dan Solar Naik
- DIY Inflasi 0,42 Persen, Didorong Emas dan Biaya Kuliah
- Penumpang KA Jarak Jauh Daop 6 Naik 4,01 Persen pada Oktober 2025
- Emas, Cabai, dan Beras Jadi Pendorong Utama Inflasi Oktober 2025
Advertisement
Advertisement




