Advertisement
Vaksin Merah Putih Resmi Diproduksi Bio Farma untuk Jangka Panjang

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Vaksin merah putih bakal diproduksi untuk program jangka panjang oleh Holding BUMN farmasi PT Bio Fama (Persero. Ada strategi yang akan ditempuh.
Project Integration Manager Research & Development Bio Farma Neni Nurainy mengatakan sebagai langkah awal perseroan akan melakukan penyediaan vaksin jangka pendek dengan tech transfer proses hilir (formulasi) menggunakan bulk vaksin Covid-19 dengan calon mitra yakni Sinovac asal China dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).
Advertisement
“Dalam jangka panjang kami ingin melakukan kemandirian vaksin. Kita melakukan kerjasama konsorsium vaksin merah putih bekerjasama dengan Eijkman, Badan Litbangkes, dibantu dengan Menristek dan Kemenkes,” ungkapnya dalam sesi Ngopi BUMN, Kamis (15/10/2020).
Neni menerangkan pemerintah melalui program percepatannya telah memesan sebanyak 5 juta dosis bulk vaksin yang akan mulai datang pada November 2020 dengan total 50 juta dosis hingga Maret 2021 dari Sinovac, Sinopharm, dan CanSino.
Terkait dengan vaksin yang akan didatangkan pada bulan November dan Desember, Neni menjelaskan vaksin tersebut merupakan program pemerintah yang dilakukan dalam rangka penggunaan emergensi kepada mereka yang berisiko tinggi seperti tenaga kesehatan dan TNI/POLRI.
Neni menilai, menurut jadwal, uji klinis Sinovac akan selesai akhir Januari 2021. Namun melihat dari dinamikanya, uji klinis bisa jadi selesai lebih cepat. Hal ini mengingat dari total 1.620 subjek, pada minggu lalu sudah ada 1.565 subjek yang sudah melewati suntikan calon vaksin tahap pertama dan 843 subjek untuk suntikan calon vaksin tahap kedua.
“Kita akan ajukan emergency use authorization ke Badan POM dan ini waktunya paling lambat 20 hari dari jadwal pengajuan,” terangnya.
Adapun, hingga akhir 2020 mendatang, perusahaan tersebut memiliki kapasitas produksi 250 juta dosis per tahun yang dinilai mampu menutupi kebutuhan 70 persen herd immunity.
Selanjutnya, Sinovac juga berkomitmen untuk menyuplai 210 juta dosis ke Bio Farma mulai April hingga Desember 2021. Untuk kolaborasi dalam negeri, Bio Farma akan menerima seed vaccine atau prototipe dari lembaga Eijkman pada awal tahun 2021 dan dikembangkan di Bio Farma dan dimulai dengan upscaling, uji klinis hingga komersialisasi pada tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
- OJK: Investasi Dana Pensiaun Sukarela Capai Rp378,67 Triliun hingga Akhir Mei 2025, Tumbuh 5,36 Persen
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
Advertisement

Ribuan Warga Hadiri Tradisi Petik Laut di Pelabuhan Sadeng Gunungkidul
Advertisement

Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Kena Tarif Trump 32 Persen, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ke AS untuk Negosiasi
- Quietcation: Liburan Tenang dan Menyembuhkan yang Sedang Trend di Jogja
- Pakar UGM: Wacana Rumah Subsidi 18 Meter Bisa Menimbulkan Kemiskinan Baru
- Gelar HMC 2025, AHM Gali Bakat Ribuan Modifikator Tanah Air
- Trump Ancam Tarif Tambahan 10 Persen Bagi Negara BRICS, Apindo DIY: Ekonomi Akan Melambat
- Rencana Pemkot Jogja Batasi Bus Masuk Malioboro, Begini Respons Pengelola Hotel
- Tingkatkan Kenyamanan dan Pengalaman Pelanggan Smartfren Luncurkan Sarah Asisten Virtual AI Siap Layani Pelanggan
Advertisement
Advertisement