Advertisement
Proyek Borobudur Highland Mulai Dilirik Investor

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Sejumlah investor sudah tertarik untuk ikut mengembangkan Borobudur Highland, yang merupakan proyek di Perbukitan Menoreh, 12 kilometer ke barat dari Candi Borobudur.
Direktur Pemasaran Pariwisata Badan Otorita Borobudur (BOB), Agus Rochiyardi menjelaskan Borobudur Highland ini ada dua jenis tanah. Ada yang dapat diubah dan tidak bisa diubah. Hutan pinus yang ada dengan luas 259 hektar tidak bisa diubah.
Advertisement
Sementara luasan 50 hektare dapat diubah dan dibuka untuk investor masuk, dan telah dibagi dalam dua poligon. Sejumlah syarat pun harus dipenuhi untuk itu, seperti penggantian dua kali lipat lahan hutan yang digunakan, dan itu sudah dipenuhi.
Baca juga: Mulai April, Tiap Keluarga di Sleman Bakal Didata
Saat ini Agus mengungkapkan sudah ada sejumlah investor yang berminat untuk mengembangkan. “Sudah ada yang mau masuk, dan masih terbuka. Dengan jumlah itu [investor yang akan masuk] baru sekitar enam lot dari sekitar 15 lot yang terisi, masih banyak yang bisa diisi. Itu ada yang resort, ada hotel,” ujar Agus, Rabu (17/3/2021).
Untuk pembangunan di kawasan tersebut dikatakan perlu infrastruktur dasar, sehingga dibuat public expose format skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), untuk pencarian dana guna pembangunan infrastruktur tersebut. Infrastruktur dicontohkan oleh Agus seperti jaringan air bersih salah satunya. Total nilainya untuk pembangunan infrastruktur ini dikatakannya mencapai ratusan miliar. Saat ini juga untuk KPBU itu masih terbuka.
Agus menekankan untuk para investor yang masuk ini harus sejalan dengan BOB yang telah memiliki visioning untuk mengembangkan eco tourism, pengembangan budaya dan sport tourism. Visioning tersebut merupakan masukan dari para ahli, yang menilai ketiga hal tersebut paling cocok untuk dikembangkan.
Baca juga: Mudik Lebaran 2021 Dizinkan, Ganjar: Prokes Harus Ketat, Transportasi Ditata
Dia mencontohkan komitmen untuk tidak mengubah atau merusak lingkungan di 259 hektare yang telah ditetapkan itu, seperti saat mengembangkan Glamping De Loano yang tidak melakukan penebangan. Dengan begitu justru menjadi daya tarik tersendiri juga. Selain juga yang telah dibangun saat ini amphitheather dan track downhill.
Dalam pengembangan wilayah ini Agus mengatakan, pihak BOB berkomitmen untuk turut melibatkan masyarakat sekitar, guna menggeliatkan perekonomian masyarakat. Seperti masyarakat di kawasan Purworejo, Kulonprogo, dan Magelang.
Pengembangan kawasan ini juga mendorong quality tourism. Wisata yang memiliki daya saing dan memiliki DNA kearifan lokal. Hal itu yang menjadi penguat, karena saat ini Agus melihat banyak objek wisata yang seakan latah, membuat destinasi wisata yang sebenarnya tidak berdasar kekhasan atau potensi daerah itu. Quality tourism ini akan mendorong lenght of stay wisatawan dan akhirnya mendorng spending money wisatawan.
“Harapan mampu menggeliatkan perekonomian masyarakat sekitar, PAD Pemkab setempat meningkat. Kemudian berharap masyarakat itu semakin memiliki kualitas dibidang wisata. Adanya pengembangan ini dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di Borobudur [pengunjung yang melebihi kapasitas peruntukannya],” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
Advertisement

Pelajar Jogja Isi Liburan Sekolah dengan Lestarikan Budaya Jawa, Belajar Geguritan hingga Aksara Jawa
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
- Ada Potensi Kecurangan Beras Subsidi Oplosan Dikomersialkan, Kerugian Negara Tembus Rp100 Triliun
- Tarif Ojek Online Bakal Naik hingga 15 Persen Sesuai Zona, Begini Penjelasannya
- Kemendag Mencabut Empat Aturan untuk Mempermudah Izin Usaha, Ini Daftarnya
- Mulai Hari Ini! Marhen J Toko Tas Ala Idol Korea Menutup Semua Gerai di Indonesia
- Kementerian ESDM Distribusikan 3,49 Juta Ton LPG, Masih Ada Stok 4,68 Juta Ton
- Apindo DIY Dukung Penarikan Pajak E-commerce, Beri Usulan Insentif Gratis Ongkir
Advertisement
Advertisement