Advertisement
Impor Kurma Naik Jelang Ramadan, Ini 3 Negara Pemasok Utama
Pedagang menata kurma dagangannya di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Impor barang konsumsi di Indonesia naik pada Maret 2021 sebesar 15,51 persen secara bulanan dengan nilai total mencapai US$1,41 miliar. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Kurma menjadi salah satu komoditas yang memperlihatkan kenaikan impor jelang Ramadan.
Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan impor kurma pada Maret mencapai US$17,1 juta. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan impor pada Januari 2021 yang bernilai US$10,3 juta dan pada Februari di angka US$14,9 juta.
Advertisement
“Karena tidak diproduksi di dalam negeri, kita mengimpor kurma dan ini sudah terlihat sejak Januari,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers, Kamis (15/4/2021).
Baca juga: Asuransi Pertanian Kurang Diminati Petani Gunungkidul
Sejumlah negara Timur Tengah menjadi pemasok utama komoditas yang kerap dikonsumsi saat berbuka puasa tersebut. Tiga negara pemasok kurma terbesar adalah Mesir, Tunisia, dan Arab Saudi.
Selain kurma, sejumlah barang konsumsi yang mengalami kenaikan besar sepanjang Maret adalah vaksin untuk manusia yang berasal dari China, susu dan bubuk krim dari Selandia Baru, gula mentah dari India, mesin AC dari Thailand, dan jeruk mandarin dari China.
“Terdapat kenaikan impor jelang Ramadan, [termasuk] dalam hal ini pemerintah selalu menjaga pasokan pangan agar tidak menimbulkan gejolak,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Korsleting Listrik Picu Kebakaran Kios di Pasar Seni Gabusan Bantul
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Dunia Menguat ke Rp2,21 Juta per Gram
- Saatnya Liburan di Indonesia Aja Jadi Slogan Libur Akhir Tahun
- Harga Bahan Baku Tinggi, Perajin Perak Kotagede Diminta Go Digital
- Petani Seret Modal Produksi Anjlok, 9 Industri Kakao Nasional Tutup
- Ekonom Wanti-wanti Risiko Gagal Bayar Kopdes
- Hadir di Forum Tekstil Global, Menperin Harap Indonesia Diuntungkan
- Penyaluran Beras SPHP di DIY Mencapai 32,86 Persen per September
Advertisement
Advertisement



