Advertisement
Defisit APBN April 2021 Naik 85,5 Persen, Sri Mulyani Anggap Relatif Kecil
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan saat peluncuran progam penjaminan pemerintah kepada padat karya dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional di Jakarta, Rabu (29/7 - 2020). Bisnis
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 tercatat meningkat 85,5% pada April 2021 dibandingkan dengan tahun lalu.
Berdasarkan paparan Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kompleks Parlemen, defisit APBN sebesar Rp138,1 triliun. Realisasi ini naik 85,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski begitu, Sri mengklaim angka tersebut relatif kecil.
Advertisement
“Ini akan kita coba jaga tanpa menganggu tren pemulihan ekonomi kita,” katanya saat menyampaikan materi tersebut, Senin (24/5/2021).
Jika dirinci, Sri menjelaskan bahwa pendapatan negara hingga akhir April sebesar Rp585 triliun atau 33,5 persen dari APBN. Angka ini naik 6,5 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Baca juga: Ini Pernyataan Kontroversial Ganjar, dari Semen Rembang hingga Film Porno
Sedangkan belanja negara Rp723 triliun atau 26,3 persen dari APBN. Realisasi ini tumbuh 15,9 persen dari tahun lalu.
“Keseimbangan primer kita pada April yaitu Rp36,4 triliun. Itu lebih rendah dibandingkan Maret. Jadi ada perbaikan,” jelasnya.
Dengan defisit sebesar Rp138,1 persen, itu berarti sudah mencapai 0,83 persen dari produk domestik bruto (PDB). Berdasarkan APBN 2021, batas atasnya adalah 5,7 persen.
Sementara itu, pembiayaan anggaran mencapai Rp392,2 triliun atau 39 persen dari APBN. Angka ini naik 74,2 persen dibandingkan tahun lalu. Lalu sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan atau silpa sebesar Rp254,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
- KSPI Perkirakan Kenaikan UMP 2026 Hanya 4-6 Persen
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- BI Optimistis Pertumbuhan Kredit 2025 Tembus 8 Persen
- Bulog Salurkan 35 Persen Minyakita Langsung ke Pengecer
- Harga Emas Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Melonjak
- Harga Emas UBS & Galeri24 Naik, Simak Update 23 Desember
- Kadin DIY Galang Dana dan Magang untuk Korban Banjir Sumatera
Advertisement
Advertisement





