Dekranasda DIY Dorong Digitalisasi Penjualan Batik

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) DIY akan membuat platform penjualan batik secara daring. Diharapkan dengan penjualan daring, dapat kembali meningkatkan omzet para pengrajin batik.
Pandemi Covid-19 membuat berbagai macam usaha mengalami penurunan omzet. Mobilitas masyarakat yang dibatasi membuat penjualan secara konvensional sulit untuk mendapatkan pembeli.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
“Memang berat saat ini. Penjualan secara konvensional sulit dilakukan, karena perjalanan langsung dibatasi. Kegiatan pameran-pameran juga masih sepi. Jadi diupayakan untuk membuat platform promosi batik, penjualan juga,” ujar Wakil Ketua III Dekranasda DIY, Tazbir Abdullah, Kamis (20/5/2021).
Tazbir mengatakan kabupaten dan kota akan melakukan kurasi, memilih batik yang dianggap bagus. Kemudian hasilnya akan dilakukan kurasi lagi di tingkat provinsi. Diharapkan platform digital ini dapat di-launching berbarengan dengan kegiatan Jogja International Batik Biennale (JIBB) pada Oktober mendatang.
Saat ini Dekranasda DIY bekerja sama dengan Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta mencoba melakukan regenerasi pengrajin batik dengan kegiatan pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja yang dilakukan Senin (17/5) – Sabtu (22/5). Tazbir mengatakan kerja sama ini diharapkan selain menambah generasi muda untuk melestarikan batik, juga terus mempertahankan predikat Jogja Kota Batik Dunia.
Kepala BDI Yogyakarta, Tevi Dwi Kurniati mengatakan antusiasme peserta sangat tinggi. “Kami juga memiliki program 3 in 1, yaitu pelatihan, sertifikasi dan penempatan. Jadi penempatan itu merupakan nilai lebih. Selain itu kami juga membantu untuk regenerasi perajin batik ini,” ujar Tevi.
Tevi mengatakan untuk penempatan untuk bekerja, memang sudah ada komitmen dari industri terlebih dahulu. Adanya kerja sama dengan Dekranasda DIY ini diharapkan juga dapat membantu untuk penempatan para pengrajin batik muda ini. “Ke depan kami usahakan ada pelatihan lagi untuk tahap kedua, karena ada beberapa peserta yang masih antusias untuk mengikuti,” ujarnya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hestia Connecting Hotel Beri Promo Spesial Staycation With Hestia di Bulan Ramadhan
- Ramadan, Hyatt Regency Yogyakarta Hadirkan Ngabuburit dan Bazaar UMKM di Alam Terbuka
- UU Cipta Kerja Disahkan, Begini Cara Hitung Pesangon sesuai Masa Kerja
- Berhenti Jual Dawet dan Bakso Keliling, Wahyudin Sukses Berjualan Martabak dan Jadi Mitra UMKM Indomaret
- UMKM Expo, Kemenkeu Hadir untuk UMKM di DIY
Advertisement

Jogja-Semarang Hanya 1,5 Jam, Konstruksi Tol Jogja Bawen Seksi I Sudah 31,30 Persen
Advertisement

Deretan Warung Sate di Seputaran Imogiri, Serbu Saat Buka Puasa!
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Idulfitri, Ini yang Disiapkan PLN demi Pasokan Listrik Aman
- Amankan Stok BBM dan Elpiji saat Idulfitri, Pertamina-Hiswana Migas Bentuk Satgas
- Ramadan, Pinjol Diprediksi Ketiban Berkah
- Ramadan, Hyatt Regency Yogyakarta Hadirkan Ngabuburit dan Bazaar UMKM di Alam Terbuka
- Hestia Connecting Hotel Beri Promo Spesial Staycation With Hestia di Bulan Ramadhan
- SWI: Pinjol Ilegal Tetap Marak karena Bikin Aplikasi itu Gampang
Advertisement