Advertisement
Daripada Dibuang, Minyak Jelantah Ditukarkan Uang Tunai Saja! Begini Caranya...

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Minyak jelantah atau minyak goreng bekas pakai, selama ini sering dianggap sebagai limbah. Jangan dibuang dulu, sebab minyak jelantah ini memiliki nilai manfaat yang tidak sedikit.
Sebuah startup lokal, LICIN hadir mengolah limbah minyak goreng dari rumah tangga ataupun sektor F&B untuk diolah menjadi BioDiesel. Minyak jelantah baik itu yang bersumber dari limbah rumah tangga, industri rumahan, restoran, hingga usaha-usaha lainnya dapat ditukar dengan berbagai barang bernilai tinggi.
Advertisement
Peluncuran LICIN Indonesia, kata Pimpinan LICIN, Efang Sofian bertepatan dengan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia.
"LICIN menawarkan solusi yang memberikan keuntungan bagi para masyarakat. Melalui layanan ini, minyak goreng bekas pakai dapat ditukarkan dengan uang tunai, produk AMDK Pelangi, hingga emas,” katanya melalui siaran tertulis yang diterima Harian Jogja, Kamis (19/8/2021).
Berdasarkan data dari The International Council on Clean Transportation (ICCT), pada tahun 2019, Indonesia menghasilkan 157 juta liter jelantah yang berasal dari limbah rumah tangga, industri rumahan, restoran, dan hotel.
Baca juga: Pemkab Kulonprogo Kembali Tolak Permintaan Pedagang Berjualan di Alun-alun Wates
Dan angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan industri dan jumlah penduduk di Indonesia. Sayangnya, minyak jelantah yang dapat dikumpulkan di Indonesia baru mencapai angka 3 juta kilo liter atau hanya 18.5% dari total konsumsi minyak goreng sawit nasional.
"Hal ini tentu sangat bermanfaat, mengingat jelantah biasanya hanya akan berakhir di pembuangan dan mencemari aliran air," ujarnya.
Untuk menukarkan jelantah dengan beberapa produk tersebut, pengguna hanya harus mendaftar melalui laman LICIN yaitu https://licin.love, kemudian melakukan permintaan pengambilan minyak bekas pakai tersebut.
Jelantah yang telah dikumpulkan, akan diolah kembali menjadi BioDiesel. Licin bersama dengan partner juga sudah mendapatkan sertifikasi resmi dari Komisi Eropa (European Comission) melalui “International Sustainability and Carbon Certification”
"Sejak pertama soft launching hingga proses pengelolaan ini, LICIN telah mengumpulkan [2500 kg] jelantah selama [3 bulan] sejak Juni 2021," kata Efang.
Dengan mengusung tagline “Jelantah Jadi Berkah” dan mengampanyekan “Bantu Ibu Raih Berkah, Sedekah, dan Amanah”, LICIN juga berkolaborasi dengan Bank Infaq besutan Sandiaga Uno untuk menyediakan program pengumpulan infaq berbasis jelantah.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menilik Hidrogen sebagai Peluang Ekonomi Baru
- Triwulan I 2025, KAI Daop 6 Berhasil Mengangkut 83.316 Ton Barang
- Menteri Keuangan Sri Mulyani Yakin Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh 5 Persen Tahun Ini
- AS Keluhkan Soal Layanan Payment System QRIS, Ini Tanggapan Bank Indonesia
- Negosiasi Tarif Impor, Amerika Serikat Persoalkan Penggunaan QRIS dan GPN di Indonesia
Advertisement

Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Sabtu 26 April 2025, Cek di Sini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tren Berburu Emas Meningkat, Deposito Emas Pegadaian Tembus 1 Ton
- Meta PHK Lagi Ratusan Karyawan, Tenaga di Divisi Ini Bakal Dikurangi
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 di Pegadaian Kompak Turun Hari Ini 25 April 2025
- Asbanda Dorong BPD Optimalkan SIPD-RI dan Siskeudes-Link
- Masih Mahal, Harga Cabai Rawit Merah Turun Tipis Rp73.037 per Kilogram
- Negosiasi Tarif dengan Amerika Serikat, Pemerintah Indonesia Sebut Utamakan Kepentingan Nasional
- Indonesia Berencana Meningkatkan Impor Kapas dan LPG dari Amerika Serikat
Advertisement
Advertisement