Advertisement
Inflasi Mulai Terjaga, Pertanda Ekonomi DIY Mulai Membaik

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kenaikan inflasi di tengah masa pandemi Covid-19 yang relatif terjaga menjadi indikasi positif bagi perekonomian DIY yang terus menunjukkan peningkatan.
Semakin membaiknya aspek kesehatan setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diberlakukan berdampak positif terhadap perbaikan perekonomian DIY. Konsumsi masyarakat cenderung meningkat, sehingga pada Agustus 2021 mengalami peningkatan inflasi. Secara bulanan, rata-rata harga di DIY tercatat naik 0,04% (mtm) dan secara tahunan 1,78% (yoy). Dengan demikian, inflasi secara akumulasi hingga Agustus 2021 mencapai 1,05% (ytd), tertinggi kedua di Jawa setelah Provinsi Jawa Timur (1,33% ; ytd).
Advertisement
BACA JUGA : Inflasi DIY Juni 0,05%
“Kenaikan inflasi di tengah masa pandemi yang relatif terjaga ini menjadi indikasi positif bagi perekonomian DIY yang terus menunjukkan peningkatan. Kenaikan inflasi tidak terlepas dari perbaikan ekspektasi, yang berdampak pada meningkatnya permintaan masyarakat sebagaimana tercermin dari meningkatnya inflasi inti,” ujar Deputi Kepala Bank Indonesia (BI) DIY, Miyono, Sabtu (4/9/2021).
Hal ini terkonfirmasi dari hasil Survei Konsumen Bank Indonesia yang mencatatkan kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen dari 77,3 pada Juli 2021 menjadi 90,7 pada Agustus 2021. Ekspektasi pemulihan ekonomi dan potensi dibukanya pembelajaran tatap muka baik untuk Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah dalam waktu dekat juga turut mendorong inflasi di sektor pendidikan.
Untuk menjaga inflasi agar berada pada levelnya, Terobosan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY terus berupaya untuk menjaga stabilitas supply dan demand, sehingga harga kebutuhan pokok tetap terjaga. Dari sisi kelancaran pasokan, TPID DIY terus menjaga agar kelancaran arus barang tidak terganggu selama masa PPKM.
Guna menjaga stabilitas harga produk khususnya di tingkat petani, TPID DIY berkomitmen meningkatkan serapan pada komoditas hortikultura, seperti cabai dan bawang merah yang saat ini sedang mengalami panen raya, yang diantaranya dilakukan melalui perdagangan kerjasama antar daerah hingga upaya menyerap langsung dari petani. Selain itu, upaya lain yang dilakukan adalah penguatan dari sisi hilir melalui pengolahan pasca panen, agar semua produk hasil panen dapat terserap oleh pasar, sehingga harga komoditas aneka cabai dan bawang merah tidak turun terlalu dalam.
BACA JUGA : Selamat! Tim Pengendali Inflasi DIY Terbaik se-Jawa dan Bali
“Melihat perkembangan terkini dan berbagai upaya stabilisasi yang dilakukan TPID, Bank Indonesia meyakini capaian inflasi DIY dalam empat bulan kedepan hingga akhir 2021, masih berada pada batas bawah dari target sasaran yang ditetapkan yakni 3±1% (yoy). Dengan demikian pertumbuhan riil ekonomi DIY pada 2021 diperkirakan tetap terjaga positif,” ucap Miyono.
Untuk itu, memastikan aspek kesehatan masyarakat agar tetap terjaga baik menjadi sangat penting. Dalam konteks ini, meski penyebaran Covid-19 dalam tren menurun, namun pembukaan aktivitas masyarakat harus dilakukan secara hati-hati dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Selain itu, pelaksanaan vaksinasi perlu dipercepat karena ini menjadi kunci utama dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Apabila aspek kesehatan masyarakat dapat terus terjaga baik, maka kami meyakini ekonomi DIY akan segera pulih,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
Advertisement

Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Diramal Tembus 4.000 Dolar AS Troy Ounce pada 2026
- Pasar Panel Surya RI Dikuasai Produk Murah China
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Merger Pelita Air dan Garuda, Begini Tanggapan CEO Danantara
- Impor Komoditas Etanol Akan Dibatasi, Ini Tujuannya
- Kucuran Rp200 Triliun Himbara Perlu Diimbangi Kemudahan Usaha
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
Advertisement
Advertisement