Gejolak CDS Indonesia Terpengaruh Sentimen Global
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Dalam sepekan, tingkat credit default swap Indonesia mengalami gejolak seiring dengan beberapa sentimen global. Namun, analis percaya gejolak ini hanya berlangsung sementara dan cenderung akan stabil hingga akhir tahun.
Berdasarkan data worldgovernmentbonds.com, credit default swap (CDS) 5 tahun Indonesia per 26 September 2021 ada di level 79,81. Posisi tersebut mengindikasikan probabilitas default atau gagal bayar sebesar 1,33 persen.
Advertisement
BACA JUGA : BEI Ajak Masyarakat Tetap Optimistis & Bermain Saham
Angka tersebut sedikit menurun jika dibandingkan dengan Senin (20/9/2021), di mana CDS 5 tahun Indonesia berada di level 80,48. Selama sepekan terakhir, CDS tercatat mengalami lonjakan 14,33 persen dan 10,98 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Director and Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula mengungkapkan kasus Evergrande di China menimbulkan sentimen ketidakpastian, sehingga terjadi gejolak.
“Kasus Evergrande walaupun tidak berdampak langsung ke pasar Indonesia tetapi lebih ke sentimen sempat menimbulkan ketidakpastian dan risk off sementara,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (24/9).
Selain itu, lanjut Ezra, volatilitas CDS terjadi seiring dengan sikap investor yang menunggu hasil rapat The Fed yang diperkirakan memberikan klarifikasi dan waktu mengenai rencana tapering off.
Lalu, adanya komunikasi The Fed tentang rencana tapering off yang cukup jelas dan tidak ada yang mengejutkan pasar membuat Ezra memperkirakan efek risk off ini hanya sesaat.
Dia juga memperkirakan tingkat CDS dapat kembali turun mengingat kualitas kredit Indonesia yang kuat dengan fundamental makro yang terus kokoh.
BACA JUGA : Transaksi Pasar Modal di DIY Pulih, Capai Rp262 Miliar
Di sisi lain, sepanjang tahun berjalan, CDS 5 tahun Indonesia terpantau bergerak cenderung stabil di rentang 66,97-87,88. Adapun tingkat terendah yang terjadi pada 6 September 2021, di level 66,37 dan yang tertinggi terjadi pada 23 Januari 2021, di level 171,82.
Dibandingkan dengan tahun lalu, tepatnya 28 September 2021, tingkat CDS terpantau berada di level 122,73 saat ini telah turun 33,03 persen.
Ezra menilai stabilnya CDS merupakan refleksi dari kondisi makro fundamental Indonesia yang kuat dengan cadangan devisa yang terus meningkat dan berjalan dengan support nilai tukar rupiah yang juga stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 Desember 2024 Stagnan, Termurah Rp810.000
- Harga Emas Antam Hari Ini 17 Desember Naik Jadi Rp1.520.000 per Gram
- Libur Natal dan Tahun Baru, AirAsia Siapkan 554.000 Kursi
- Harga Emas Antam Hari Ini 12 Desember 2024 Naik Jadi Rp1.573.000 per Gram
- Wow! Kerugian Konsumen Akibat Scam dan Fraud di Indonesia Mencapai Rp2,5 Triliun
Advertisement
Dosen UGM Kembangkan Melon untuk Bahan Baku Parfum, Punya Aroma Khas
Advertisement
Targetkan 700 Ribu Kunjungan, Taman Pintar Hadirkan Zona Planetarium dan Dome Area
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 Desember 2024 Stagnan, Termurah Rp810.000
- Kenaikan PPN 12 Persen harus Dibarengi Dengan Perbaikan Tata Kelola Perpajakan
- Senyum Fani Srikandi PLN, Jaga Cahaya Menyala Saat Perayaan Natal dan Tahun Baru
- Biodesel B40 Diterapkan Januari 2025, Implementasi ke Industri Dilakukan Bertahap
- Life Media Perkenalkan Layanan Hospitality TV di Archipelago General Manager Conference 2024
- Gojek Luncurkan Program Yuk Libur, Berikan Pengalaman Terbaik Berwisata Akhir Tahun di Yogyakarta
- BEI DIY Optimistis Target Penambahan Investor Tahun Ini Tercapai
Advertisement
Advertisement