Advertisement

11 Ide Bisnis Ini Sebaiknya Tidak Dilakukan di Perusahaan Anda

Jessica Gabriela Soehandoko
Kamis, 30 September 2021 - 23:17 WIB
Nina Atmasari
11 Ide Bisnis Ini Sebaiknya Tidak Dilakukan di Perusahaan Anda Ilustrasi entrepreneur

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Saat menjalankan bisnis atau perusahaan, diperlukan ide-ide yang ditujukan untuk membangun produktivitas atau berkontribusi bagi kemajuan perusahaan.

Namun nyatanya, ide-ide tersebut dapat merugikan atau bahkan memperburuk bisnis atau perusahaan. Hal ini muncul dari ide yang dianggap baik, namun pada nyatanya pada saat dipraktekkan menjadi lebih buruk, atau berbanding terbalik dengan apa yang diharapkan sebelumnya.

Advertisement

Untuk menghindari hal tersebut, berikut beberapa ide bisnis yang buruk selama 40 tahun terakhir, yang dilansir dari Inc.

1. Kantor dengan sistem open-plan

Jika Anda membuat ingin membuat kantor dengan sistem kerja jarak jauh secara sepenuhnya, hal ini dapat merugikan Anda. Karyawan akan terasa terganggu dan kurang menyukai jika komunikasi menjadi berkurang, termasuk e-mail. Hal ini dapat merugikan produktivitas dan lebih merugikan dibandingkan penghematan biaya sewa. Untuk mengatasinya, Anda dapat membuat sistem kerja jarak jauh yang dipadukan dengan area kerja kantor privat atau semi privat.

2. PowerPoint

Menyajikan informasi dalam berbagai format seharusnya meningkatkan retensi dan memicu diskusi yang lebih baik. Namun pada faktanya, presentasi dapat memicu sebaliknya karena dengan berbagai format akan membingungkan otak dan kecepatan presentasi yang lambat akan menciptakan suasana yang bosan dan dapat menimbulkan kekacauan. Untuk mengatasinya, Anda dapat membuat dokumen pengarahan untuk memberikan dasar pada diskusi penuh.

3. Menentukan area kerja berdasarkan pilihan karyawan sendiri

Mungkin hal ini baik dikarenakan dapat membantu para karyawan dapat bekerja di tempat yang membuat mereka nyaman. Namun, hal ini bisa menimbulkan karyawan membentuk kelompoknya sendiri dan menciptakan ketegangan atau kesenjangan. Untuk mengatasinya, Anda dapat menetapkan area kerja secara acak.

4. Pelatihan keragaman

Konsep ini mungkin memiliki niat yang baik, namun pada nyatanya hal ini tidak berhasil. Seperti yang ditunjukkan oleh sedikitnya jumlah 500 CEO kaya yang perempuan (5 persen) atau kulit hitam (0,06 persen), dan hampir tidak ada kemajuan total di dalam perusahaan seperti Google. Untuk mengatasinya, Anda dapat membuat perubahan struktural seperti wawancara buta dan kuota.

5. Internet of Things

Secara teoritis, menghubungkan semua jenis perangkat seharusnya dapat memungkinkan mereka menjadi lebih mudah dalam berkoordinasi dan menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik. Namun pada praktiknya, konektivitas seperti itu gagal menjadi efektif dan menjadi tidak aman. Selain itu, privasi juga dapat menjadi ancaman. Untuk mengatasinya, Anda dapat meminimalkan jejak elektronik Anda.

6. Penulisan secara berkelompok

Setiap kali sekelompok orang mencoba untuk menyusun pernyataan misi, siaran pers, atau dokumen bisnis lainnya, hasilnya selalu tidak jelas. Dinamika pertemuan mengubah tulisan menjadi lebih aneh. Untuk mengatasinya, Anda dapat meminta penulisan tersebut dilihat dan diberikan komentar ke dalam dokumen akhir.

7. Kekayaan informasi

Ketika pakar bisnis mulai berbicara tentang ekonomi informasi, banyak perusahaan dan eksekutif berpikir istilah itu berarti bahwa semakin banyak informasi yang Anda miliki maka semakin pintar perusahaan Anda. Namun nyatanya, hal ini membuat perusahaan tercemar dengan informasi yang tidak relevan, informasi yang salah dan kebenaran yang belum tentu benar. Untuk mengatasinya, Anda dapat melatih karyawan dalam menemukan kesalahan logika dan meminta pemeriksaan fakta.

8. Manajemen yang tidak baik

Steve Jobs mempopulerkan gagasan bahwa manajer yang efektif mencaci maki karyawan di depan umum dan memecat mereka sesuka hati. Sayangnya sebagian besar manajer tidak memiliki kecemerlangan seperti Steve Jobs dan malah menjadi orang yang lebih buruk. Untuk mengatasinya, hal ini berkaitan dengan kedewasaan.

9. Memanfaatkan apapun potensi yang karyawan punya

Alih-alih membuat perusahaan menjadi berkembang, Anda menjadi mengeksploitasi mereka dan lebih parahnya Anda ‘membuang’ mereka. Hal ini dapat membuat para karyawan menjadi pergi dan mencari tempat yang dapat menghargai mereka. Untuk mengatasinya, Anda lebih baik mengembangkan bakat dari karyawan, bukan untuk ‘membakarnya’.

10. Rekayasa ulang

Dalam praktiknya, hal ini seolah menjadi isyarat untuk PHK besar-besaran. Jika dianggap restrukturasi adalah hal yang baik, namun PHK selalu menjadi hasil dari kesalahan manajemen. Hal ini terjadi dikarenakan memperkerjakan terlalu banyak orang, tidak melatih secara efektif dan membuat kesalahan strategis yang besar. Ketahuilah bahwa CEO yang memerintahkan PHK adalah kegagalan dan berikan kompensasi yang sesuai.

11. Gunakanlah sistem operasi yang aman

Dengan menggunakan sistem operasi yang menawarkan keamanan yang lebih ekstra, Anda tidak perlu khawatir dengan informasi yang kemudian akan ‘berlubang’. Jika sudah terlanjur, tentunya Anda perlu membutuhkan waktu untuk memperbaikinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 06:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement