Advertisement

Kenaikan Harga Cabai Merah Diperkirakan Picu Inflasi Oktober 2021

Maria Elena
Senin, 01 November 2021 - 08:27 WIB
Budi Cahyana
Kenaikan Harga Cabai Merah Diperkirakan Picu Inflasi Oktober 2021 Cabai merah - Ilustrasi/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan harga cabai merah memicu tingkat inflasi pada Oktober 2021 mencapai 0,10 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur mengatakan tingkat inflasi secara tahunan diperkirakan sebesar 1,64 persen (year-on-year/yoy).

Advertisement

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Oktober 2021 secara tahun kalender sebesar 0,91 persen [year-to-date/ytd],” katanya melalui siaran pers yang dikutip Bisnis, Minggu (31/10/2021).

BI memperkirakan penyumbang utama inflasi pada Oktober 2021 hingga minggu keempat, yaitu komoditas cabai merah sebesar 0,07 persen mtm, minyak goreng sebesar 0,04 persen mtm, rokok kretek filter sebesar 0,02 persen mtm.

Di samping itu, pendorong inflasi lainnya diantaranya komoditas cabai rawit, daging ayam ras, dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.

Sementara, beberapa komoditas mengalami deflasi, yaitu telur ayam ras dan tomat masing-masing sebesar -0,03 persen mtm, bawang merah, bayam, kangkung, sawi hijau, dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01 persen mtm.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi Oktober 2021 pada Senin (1/11/2021). Pada September 2021, BPS mencatat Indeks Harga Konsumen mengalami deflasi sebesar 0,04 persen mtm.

Deflasi tersebut dipengaruhi oleh deflasi kelompok harga bergejolak atau volatile food dan penurunan inflasi kelompok inti. Kelompok volatile food mencatat deflasi 0,88 persen mtm pada September 2021, terutama didorong oleh penurunan harga telur ayam ras dan komoditas hortikultura seiring terjaganya pasokan pada masa panen.

Sejalan dengan itu, inflasi inti melambat menjadi 0,13 persen mtm, dari 0,21 persen mtm pada Agustus 2021. Kondisi ini dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas emas perhiasan seiring dengan pergerakan harga emas global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga

Gunungkidul
| Jum'at, 26 April 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement