Advertisement
Astragraphia Berkomitmen Kembangkan Bisnis dan Kegiatan Sosial

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—PT Astra Graphia, Tbk (Astragraphia) terus mengembangkan unit bisnisnya. Selain itu, mereka juga berupaya untuk tetap peduli pada kondisi masyarakat melalui program-program corporate social responsibility (CSR).
Chief Business Office 2 Astragraphia, Agung Andriyatno mengatakan per 1 April 2021, principal Fuji Xerox Co Ltd., secara resmi telah mengubah nama menjadi Fujifilm Business Innovation Corp (Fujifilm).
Advertisement
“Perubahan nama principal menjadi lembaran baru, Astragraphia dan principal,” ucap Agung, saat media visit via daring ke Harian Jogja, beberapa hari lalu.
Melalui kolaborasi dan pengembangan itu, Astragraphia terus memberikan layanan yang terbaik ke pelanggan.
Agung juga berharap sinergi dengan media, seperti Harian Jogja diharapkan dapat terus terjalin dengan baik.
Corporate and Marketing Communication Dept. Head Astragraphia, Fitri Yuliani Handoko mengatakan portofolio solusi dokumen yang menjadi bisnis inti dari Astragraphia terbagi menjadi dua segmen besar, perkantoran dan graphic art.
Guna memenuhi kebutuhan perkantoran, dengan Enterprise Document Solutions (EDS) & SMB Document Solutions (SDS) perangkat multifungsi digital monokrom dan berwarna untuk perkantoran kecil, menengah atau skala enterprise. Solusi terintegrasi untuk mendukung simplifikasi proses bisnis dan transformasi digital dokumen, sedangkan untuk graphic art mendukung perkembangan bisnis pelanggan.
Graphic Communication Service (GCS) Fujifilm sebagai produk utama yang dipasarkan untuk percetakan dokumen skala produksi dengan kualitas cetak hitam putih dan berwarna terbaik, baik dengan teknologi laser maupun inkjet. GCS juga memiliki solusi percetakan pracetak (pre-press), yang dikenal free flow digital workflow.
Sementara untuk kontribusi sosial, Astragraphia memiliki prinsip Catur Darma Astra. Pertama, pilar kesehatan, di mana Astragraphia berkomitmen dalam mewujudkan masyarakat sejahtera melalui program kesehatan, antara lain aksi donor darah serta posyandu binaan.
Kedua, pilar pendidikan, Astragraphia mendukung pemerintah dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi persaingan global. Di antaranya melalui pendidikan dan pelatihan Competence Aid Program, SMK Bisa Link & Match, beasiswa SMK, “Untuk PAUD, kami mendistribusikan 1.242 workbook,” kata dia.
Ketiga, pilar lingkungan, dalam bentuk membangun kepedulian terhadap keberlanjutan bumi melalui aksi nyata seperti gerakan Semangat Kurangi Plastik dan Pengelolaan Limbah yang terintegrasi dengan pelanggan.
Terakhir, pilar kewirausahaan, merupakan pilar baru di 2020 yang mendorong pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) agar naik kelas dan lebih berdaya saing melalui pemberdayaan di bidang creative packaging, teknologi dan digital marketing serta bantuan pemasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
- Cara Cek BSU Lewat Aplikasi Pospay
- Ekonom Prediksi Bunga Utang RI Makin Membengkak
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
Advertisement

Satpol PP Bantul Sita 13.000 Batang Rokok Ilegal dari Rumah hingga Warung
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Berakhirnya Libur Sekolah, Harga Komoditas Pangan Mulai Turun
- Larangan Bus Wisata Masuk Jogja, Hunian Hotel Diperkirakan Turun
- Toyota Kuasai Pasar Mobil Tanah Air per Juni 2025, Kijang Innova Terjual 31.100 Unit
- Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Mendorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia
- Paket Hot Deals dengan Harga Terbaik di Grand Mercure Yogyakarta Adisucipto
- KAI Daop 6 Yogyakarta Umumkan Ketentuan Pesan Tiket Kereta Api di KAI Access Bisa Dilakukan 30 Menit Sebelum Berangkat
- Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor 200 Persen untuk Produk Obat, Ini Kata Produsen Indonesia
Advertisement
Advertisement