Advertisement

MUBENG TIDAR: Dari Sampah, Bougenville Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Nina Atmasari
Jum'at, 26 November 2021 - 09:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
MUBENG TIDAR: Dari Sampah, Bougenville Tingkatkan Kesejahteraan Warga Aktivitas pengolahan sampah dan usaha Bank Sampah Bougenville Kelurahan Jurangombo Utara, Kota Magelang. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, MAGELANG-Berawal dari mengelola sampah warga, Bank Sampah Bougenville tidak hanya menjadikan lingkungan Kelurahan Jurangombo Utara menjadi bersih dan rapi. Bank sampah ini bahkan bisa menjadi tempat menabung bagi warga, hingga meminjam uang dan membayarnya menggunakan sampah.

Koordinator Bank Sampah Bougenville, Enti Sri Hardani mengatakan bank sampah yang mulai mengelola sampah sejak 2015 itu kini punya 104 anggota dari beberapa RW di Kelurahan Jurangombo Utara. "Setiap hari kami membuka pelayanan, warga bisa kapanpun datang untuk menyerahkan sampahnya," kata Enti ditemui di rumahnya RT 3 RW 7 Kelurahan Jurangombo Utara yang sekaligus lokasi Bank Sampah Bougenville, Kamis (25/11/2021).

Advertisement

Macam-macam sampah yang diterima Bank Sampah Bougenville seperti plastik, kertas bahkan sisa sayuran dan kulit buah-buahan. Setiap sampah tersebut dihargai berbeda-beda, misalnya kantung plastik Rp800 per kg, botol plastik Rp1.000 per kg dan kardus Rp2.000 per kg.

Dalam sehari, sampah yang terkumpul mencapai 25 kg hingga 30 kg per hari. Sampah tersebut kemudian dipilah mana yang masih bisa dididaur ulang. Residu sampah yang tidak terolah disetor ke Bank Sampah Induk (BSI) di lembah Tidar Lestari.

Sampah yang bisa didaur ulang itu diolah menjadi aneka kerajinan tangan yang bermanfaat, seperti tas, kursi, vas bunga, piring hingga menjadi lukisan pajangan dinding. Sampah organik diolah menjadi pupuk tanaman. Beragam produk daur ulang ini dijual sehingga memberikan pendapatan pada kelompok tersebut.

Baca juga: MUBENG TIDAR: Geliat Wisata di Puncak Paku Tanah Jawa

Dari pengelolaan sampah ini, Bank Sampah Bougenville berhasil menambah unit usaha berupa warung kelontong. Dari warung yang semula modalnya hanya ratusan ribu, kini asetnya telah mencapai Rp30 juta. Warung tersebut juga sudah bisa memberikan modal pada usaha angkringan dan catering yang dijalankan anggotanya.

"Kami juga melayani menabung sampah, yang hasilnya diambil nanti setelah terkumpul banyak. Ada pula utang bayar sampah, yaitu warga meminjam uang di bank sampah, nanti mengangsurnya dari setoran sampah mereka. Jadi, selain menjadikan lingkungan menjadi lebih bersih, Bank Sampah Bougenville juga bisa meningkatkan kesejahteraan anggotanya," tutur Enti.

Upaya pengelolaan sampah ini pun berhasil mengantar Bank Sampah Bougenville menjadi juara lomba bank sampah yang diadakan Pemerintah Kota Magelang, meliputi Juara 3 Bank Sampah tahun 2018, juara Harapan 1 Bank Sampah tahun 2019 dan akhirnya Juara 1 Bank Sampah Tahun 2021.

Duta Bank Sampah Kota Magelang, Niken Ichtiaty Nur Aziz mengatakan upaya mengurangi produksi sampah membutuhkan strategi komprehensif meliputi pemilahan, pengolahan, dan pengelolaan sampah.

”Sampah yang dibuang ke Tempat Pengelolaan Sampah Akhir (TPSA) Kota Magelang itu benar-benar sampah yang memang tidak ada nilainya dan sudah tidak bisa diolah lagi. Dengan begitu, maka produksi sampah di Kota Magelang bisa tereduksi,” kata Niken, usai menyerahkan hadiah lomba bank sampah se-Kota Magelang di Pendopo Pengabdian, Selasa (16/11/2021).

Kesadaran Warga

Istri Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz, yang juga Ketua Tim Penggerak PKK tersebut menyebutkan yang tidak kalah penting adalah meningkatkan kesadaran warga. Menurutnya, pengelolaan sampah yang baik memerlukan perubahan pola pikir masyarakat. Wilayah kota bukan sekadar terlihat bersih dan rapi, namun masyarakatnya memiliki budaya mengelola sampah dengan baik.

Kepala DLH Kota Magelang, Otros Trianto berharap Lomba Bank Sampah mampu membangkitkan semangat warga dan pengurus bank sampah, agar tetap melakukan aktivitas penanganan sampah seperti sebelumnya. “Harapannya 3R yaitu reuse, reduce, recycle, bisa terlaksana dengan baik, sehingga bisa mengurangi produksi sampah di Kota Magelang,” tuturnya. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Minggu 28 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan

Jogja
| Minggu, 28 April 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement