Advertisement
Biaya Transfer Antar Bank Segera Turun Jadi Rp2.500
                Nasabah berjalan di dekat mesin anjungan tunai mandiri, di Jakarta, Senin (18/9). - JIBI/Dwi Prasetya
            Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Biaya transfer antarbank segera turun menjadi Rp2.500. Penurunan tersebut merupakan hasil dari implementasi BI Fast Payment (BI-Fast) yang akan dimulai uji cobanya pada pekan kedua Desember 2021.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta menuturkan BI-Fast sebagai pengganti Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) memiliki biaya lebih rendah.
Advertisement
Penetapan skema harga BI-Fast dari BI ke peserta ditetapkan Rp19 per transaksi, sementara dari peserta ke nasabah ditetapkan maksimal Rp2.500 per transaksi. Nilai ini lebih murah dibandingkan tarif SKNBI yang dipatok maksimum Rp2.900 per transaksi.
Sejauh ini, BI telah menetapkan 22 calon peserta BI-Fast tahap pertama pada pekan kedua Desember 2021 dan 22 calon peserta tahap kedua pada Januari 2022.
Sementara itu, kepesertaan BI-Fast juga terbuka bagi bank, lembaga selain bank, serta pihak lain, sepanjang memenuhi kriteria umum dan khusus yang telah ditetapkan.
BI juga telah menerbitkan ketentuan penyelenggaraan BI-FAST sebagai pedoman bagi para calon peserta maupun peserta BI-FAST. Pedoman penyelenggaraan BI-Fast tersebut tertuang dalam PADG No. 23/25/PADG/2021 tentang Penyelenggaraan Bank Indonesia - Fast Payment (BI-FAST), efektif berlaku sejak 12 November 2021.
Sebagai informasi, BI-Fast merupakan bagian dari penerapan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 untuk menyediakan infrastruktur sistem pembayaran ritel yang lebih cepat, mudah, ekonomis, serta dapat dilakukan secara waktu nyata dan 24 jam.
Layanan BI-Fast memungkinkan nasabah melakukan transfer secara daring hanya dengan informasi nomor ponsel atau alamat email penerima, selain informasi nomor rekening seperti sistem yang berlaku saat ini.
Berikut adalah 22 calon peserta BI-Fast, masing-masing untuk tahap pertama dan kedua:
Tahap pertama (Minggu kedua Desember 2021):
Bank Tabungan Negara (BTN) 
Bank DBS Indonesia 
Bank Permata 
Bank Mandiri (Mandiri) 
Bank Danamon Indonesia 
Bank CIMB Niaga 
Bank Central Asia (BCA) 
Bank HSBC Indonesia 
Bank UOB Indonesia 
Bank Mega 
Bank Negara Indonesia (BNI) 
Bank Syariah Indonesia (BSI) 
Bank Rakyat Indonesia (BRI) 
Bank OCBC NISP 
Bank Tabungan Negara 
UUS Bank Permata 
UUS Bank CIMB Niaga 
UUS Bank Danamon Indonesia 
UUS Bank BCA Syariah 
Bank Sinarmas 
Citibank 
Bank Woori
Tahap kedua (Minggu keempat Januari 2022):
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Bank Sahabat Sampoerna
Bank Harda Internasional
Bank Maspion
Bank KEB Hana Indonesia
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Bank Ina Perdana
Bank Mandiri Taspen 
Bank Nasional Nobu
Bank Jatim UUS
Bank Mestika Dharma 
Bank Jatim 
Bank Multiarta Sentosa
Bank Ganesha
Bank OCBC NISP UUS 
Bank Digital BCA
Bank Sinarmas UUS
Bank Jateng UUS
Standard Chatered Bank
Bank Jateng
Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali 
Bank Papua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
 - Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
 - PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
 - Kemnaker Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Tahap 2
 - Cek Harga Sembako Hari Ini, Cabai Rp39 Ribu, Telur Rp31 Ribu
 
Advertisement
    
        Penataan Jalur Gose-Palbapang, Target Dua Lajur hingga Dongkelan
Advertisement
    
        Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- DIY Inflasi 0,42 Persen, Didorong Emas dan Biaya Kuliah
 - Penumpang KA Jarak Jauh Daop 6 Naik 4,01 Persen pada Oktober 2025
 - Emas, Cabai, dan Beras Jadi Pendorong Utama Inflasi Oktober 2025
 - Pemda Diminta Percepat Pendataan Lahan Koperasi Merah Putih
 - Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
 - Harga Emas Hari Ini Selasa 4 November 2025
 - Realisasi Belanja Negara di DIY Capai Rp14,98 T per September 2025
 
Advertisement
Advertisement


            
