Advertisement
Raih SNI Pasangan Dinding, Blesscon Pertahankan Predikat Top Brand

Advertisement
JAKARTA—Dunia usaha masih akan menghadapi tantangan besar di tahun 2022. Termasuk bidang properti dan pendukungnya. Butuh suntikan motivasi besar untuk mengarungi tantangan di tahun yang diprediksi masih akan menghadapi gangguan berupa pandemi.
Produsen bata ringan Blesscon, PT Superior Prima Sukses (SPS) mendapatkan motivasi itu di awal tahun 2022. Bentuknya berupa pengakuan prestisius dari Badan Standardisasi Nasional (BSN). Blesscon berhak menyertakan logo SNI (Standar Nasional Indonesia) dalam tiap produk yang sampai ke tangan konsumen. Pengesahan dari BSN yang ditandatangani Kepala BSN Drs Kukuh S. Achmad itu adalah SNI 8640:2018.
Advertisement
Commercial Director Blesscon Henrianto mengungkapkan bahwa SNI 8640:2018 dari BSN tersebut merupakan pengesahan atas produk Blesscon yang terjaga kualitasnya. Standarnya telah memenuhi kriteria yang dipersyaratkan oleh BSN. ''Standar yang menjadi acuan penilaian tersebut mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi hingga hasil produksinya. Blesscon memenuhi semua syaratnya,'' terang Henrianto.
Henrianto menjelaskan, pihaknya memang telah memancang standar sedemikian rupa, sehingga produk yang sampai di tangan konsumen dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya. ''Ada atau tanpa SNI ini, kami pun telah memberlakukan standar yang sama sejak mulai operasi produksi,'' bebernya.
Bukan hanya SNI 8640:2018, awal tahun 2022 juga mengembuskan angin positif bagi Blesscon dan PT SPS. Kepercayaan masyarakat terhadap Blesscon juga berbuah Top Brand Award 2022. Penghargaan yang dipersembahkan hasil kerja sama Frontier Group dan Majalah Marketing tersebut sebelumnya juga telah didapat Blesscon pada 2021.
''Konsumen cukup surprise karena produk bata ringan pilihan mereka juga merupakan pilihan dari kebanyakan masyarakat lainnya dengan mempertahankan predikat Top Brand,'' ujar Yusuf Permadi, Brand Manager Blesscon.
Tak hanya bangga setelah mempertahankan predikat Top Brand, Yusuf juga menjelaskan pihaknya akan terus meningkatkan jalinan dengan para konsumen. Sehingga Blesscon tetap menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia. ''Kami juga harus terus berbenah, sehingga predikat Top Brand dapat kami pertahankan di tahun-tahun mendatang,'' tegas Yusuf.
Sejauh ini, Blesscon terus meningkatkan kapasitas produksinya. Bahkan, di masa pandemi, tepatnya pada akhir Februari 2021, PT SPS membuka pabrik baru bata ringan Blesscon. Pabrik terbaru yang berlokasi di Sragen, Jawa Tengah, itu merupakan yang ketiga setelah dua pabrik pendahulu yang berlokasi di Jawa Timur. Yaitu, di Mojokerto dan Lamongan.
Tahun 2021 juga pantas disebut tahun sarat prestasi bagi Blesscon. Pada pertengahan tahun, Blesscon memperoleh sertifikasi hijau (green label) dari Green Product Council Indonesia (GPCI). Sertifikasi hijau ini menjadikan Blesscon sebagai produk bata ringan pertama di Indonesia yang secara resmi diakui sebagai bata ringan ramah lingkungan.
Tak berselang lama, tepatnya pada November, Blesscon meraih penghargaan Great Performing Brand in Social Media dalam penghargaan Top Social Media Awards 2021 kategori Light Concrete Brick yang digelar Majalah Marketing. Adapun media sosial Instagram dan Facebook @blessconbataringan dinilai memiliki sentimen publik yang positif. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Negosiasi Tarif Impor, Amerika Serikat Persoalkan Penggunaan QRIS dan GPN di Indonesia
- Harga Emas Hari Ini Kembali Meroket, Tembus Rp2,04 Juta
- Pemerintah Menyambut Baik Investasi Microsoft Rp27 Triliun untuk Cloud dan AI di Indonesia
- Nego Tarif Impor AS-Jepang, Trump Turun Gunung
- Warga Berbondong-Bondong Beli Emas Batangan, Ini Menurut Ekonom UAJY
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hari Pertama Libur Paskah 2025, 22.176 Penumpang KA Jarak Jauh Tiba di Stasiun Daop 6 Yogyakarta
- Kesepakatan Tarif AS dan Indonesia Maksimal 60 Hari, Ini Tawaran Masing-Masing Negara
- Negosiasi Tarif Impor, Amerika Serikat Persoalkan Penggunaan QRIS dan GPN di Indonesia
- OJK Sebut Puluhan Perusahaan Pinjol Punya Risiko Kredit Macet di Atas Lima Persen
- Celios Proyeksikan 1,2 Juta Buruh di Indonesia Terancam PHK Imbas Kebijakan Tarif Impor AS
- OJK Catat Pembiayaan Kendaraan Tumbuh 7,3 Persen, Rp355,31 Triliun per Februari 2025
- Pelaku Wisata DIY Sebut Lonjakan Wisatawan Saat Long Weekend Tak Signifikan
Advertisement